Bantul (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merevitalisasi bangunan Pasar Turi Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, dengan dana bantuan Kementerian Perdagangan sebesar Rp3,3 miliar.
"Anggaran revitalisasi tahun 2021 terhadap Pasar Rakyat Turi ini berasal dari dana Tugas Pembantuan dari Kemendag sebesar Rp3,3 miliar," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul, Agus Sulistiyana saat peresmian Pembangunan Pasar Turi di Bantul, Kamis.
Menurut dia, revitalisasi pasar rakyat berupa pembangunan kembali sebagian los Pasar Turi, dengan tujuan meningkatkan kenyamanan baik para pedagang yang berjualan menetap, maupun pembeli serta pengunjung pasar.
"Pembangunan Pasar Turi ini diharapkan dapat menampung sebanyak 444 pedagang, yang diharapkan tempat berjualan akan lebih representatif," katanya.
Agus mengatakan, dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan, bahwa pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat mencakup empat aspek.
Dia menyebutkan, yang pertama revitalisasi fisik, aspek kedua revitalisasi manajemen, ketiga revitalisasi ekonomi, dan yang keempat aspek revitalisasi sosial.
"Aspek fisik mengandung makna bahwa pembangunan pasar bertujuan untuk meningkatkan kualitas bangunan agar menjadi lebih bersih, sehat dan aman," katanya.
Kemudian, aspek manajemen dimaksudkan dengan kegiatan-kegiatan lanjutan berupa peningkatan profesionalisme pengelola dan pemberdayaan pedagang. Ini selaras dengan visi ketiga Pemkab Bantul yaitu pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan penyerapan investasi berorientasi pada pertumbuhan ekonomi Inklusif.
"Salah satu program strategis yang dicanangkan adalah modernisasi pasar rakyat, kami melalui program peningkatan sarana distribusi telah melakukan upaya peningkatan kapasitas pedagang dengan pelatihan penjualan 'online'," katanya.
Dia berharap, dengan revitalisasi pasar rakyat ini dapat menghilangkan stigma di masyarakat bahwa pasar rakyat yang dulunya kumuh, becek, jorok, berganti menjadi pasar yang bersih aman nyaman indah dan sehat.
"Dengan demikian akan terwujud pasar rakyat yang memiliki daya saing yang kompetitif dengan sistem pengelolaan yang profesional," katanya.
"Anggaran revitalisasi tahun 2021 terhadap Pasar Rakyat Turi ini berasal dari dana Tugas Pembantuan dari Kemendag sebesar Rp3,3 miliar," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul, Agus Sulistiyana saat peresmian Pembangunan Pasar Turi di Bantul, Kamis.
Menurut dia, revitalisasi pasar rakyat berupa pembangunan kembali sebagian los Pasar Turi, dengan tujuan meningkatkan kenyamanan baik para pedagang yang berjualan menetap, maupun pembeli serta pengunjung pasar.
"Pembangunan Pasar Turi ini diharapkan dapat menampung sebanyak 444 pedagang, yang diharapkan tempat berjualan akan lebih representatif," katanya.
Agus mengatakan, dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan, bahwa pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat mencakup empat aspek.
Dia menyebutkan, yang pertama revitalisasi fisik, aspek kedua revitalisasi manajemen, ketiga revitalisasi ekonomi, dan yang keempat aspek revitalisasi sosial.
"Aspek fisik mengandung makna bahwa pembangunan pasar bertujuan untuk meningkatkan kualitas bangunan agar menjadi lebih bersih, sehat dan aman," katanya.
Kemudian, aspek manajemen dimaksudkan dengan kegiatan-kegiatan lanjutan berupa peningkatan profesionalisme pengelola dan pemberdayaan pedagang. Ini selaras dengan visi ketiga Pemkab Bantul yaitu pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan penyerapan investasi berorientasi pada pertumbuhan ekonomi Inklusif.
"Salah satu program strategis yang dicanangkan adalah modernisasi pasar rakyat, kami melalui program peningkatan sarana distribusi telah melakukan upaya peningkatan kapasitas pedagang dengan pelatihan penjualan 'online'," katanya.
Dia berharap, dengan revitalisasi pasar rakyat ini dapat menghilangkan stigma di masyarakat bahwa pasar rakyat yang dulunya kumuh, becek, jorok, berganti menjadi pasar yang bersih aman nyaman indah dan sehat.
"Dengan demikian akan terwujud pasar rakyat yang memiliki daya saing yang kompetitif dengan sistem pengelolaan yang profesional," katanya.