Paslon Marija-Yusron blusukan kampanye di Pasar Bendungan serap aspirasi pedagang

id Pasar Bendungan,Pasar Wates,Marija-Yusron,Kulon Progo,Pilkada 2024,Bupati Kulon Progo

Paslon Marija-Yusron blusukan kampanye di Pasar Bendungan serap aspirasi pedagang

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo nomor urut 02 Marija-Yusron Martofa berkampanye dari Pasar Bendungan Wates. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo nomor urut 02 Marija-Yusron Martofa berkampanye dari pasar ke pasar rakyat di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menyerap aspirasi pedagang dan pembeli dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi.

Setelah sebelumnya menyambangi Pasar Wates, Pasangan Calon (Paslon) Marija-Yusron ke Pasar Bendungan. Aspirasi pedagang akan menjadi prioritas jika dirinya terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo 2024-2029.

Calon Bupati Kulon Progo Marija di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan di akhir masa kampanye dirinya lebih memilih terjun langsung ke pasar-pasar rakyat dan masyarakat, dibandingkan kampanye akbar.

"Kami meyakini kampanye dari pasar ke pasar dan ke masyarakat lebih efektif," kata Marija.

Ia mengaku dengan kampanye dari pasar ke pasar mendapatkan keluhan terkait kenaikan kontrak los Pasar Bendungan hingga kondisi di pasar yang sepi pembeli. Menurutnya, kenaikan retribusi pasar tidak perlu dilakukan karena perekonomian masyarakat tengah lesu.

"Jika nanti kami terpilih, dipastikan sewa maupun retribusi los tidak akan dinaikkan. Para pedagang ini situasi perekonomian masih belum stabil, sehingga pedagang belum menerima jika naik. Kami akan perjuangkan aspirasi pedagang ini," kata Marija.

Marija menambahkan pihaknya juga mendapat masukan terkait kondisi fisik pasar yang kotor. Selain itu juga didapati sejumlah fasilitas umum di Pasar Bendungan yang rusak dan perlu diperbaiki. Hal ini agar fisik bagus, nyaman dikunjungi pembeli serta bersaing dengan pasar modern.

"Paling tidak bersih, rapi dulu. Retribusi dan sewa Los pasar tidak naik. Ini salah satu kebijakan yang kami usung nanti," ujar Marija.

Pasar yang sepi, lanjutnya, disebabkan beberapa hal. Selain kotor dan fasilitas yang kurang memadai, penyebab lainnya karena berdekatan dengan pasar modern.

"Ini perlu suatu kebijakan. Orang ekonomi menengah ke atas lebih memilih ke pasar modern. Jadi ini harus dicari solusinya, dan kami sudah menyiapkan kebijakan untuk menangani nya," ujar Marija.

Sedangkan Calon Bupati nomor urut 2 Yusron Martofa mengatakan fasilitas pasar tradisional harus memadai sehingga bisa bersaing dengan pasar modern atau berjejaring. Selain itu perlu ada evaluasi terkait jarak, sehingga tidak merugikan pedagang pasar tradisional.

"Pedagang pasar tradisional harus difasilitasi. Agar mereka tidak ambil kredit atau modal di rentenir. Sehingga Pemerintah Kabupaten harus menfasilitasi, seperti memberi kredit tanpa agunan untuk kepentingan masyarakat dalam rangka memajukan perekonomian di pasar tradisional. Harga barang di pasar memprihatinkan, jadi harus ada pencegahan preventif agar pasca Panen harga tidak anjlok. Ini catatan bagi kami," kata Yusron.