Samarinda (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur (Kaltim) melibatkan sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) sederajat di wilayah Kaltim dalam program pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Kepala BNN Provinsi Kaltim Brigjen Pol Edhy Moestofa menjelaskan program pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah ini difokuskan pada program pengembangan soft skill atau keterampilan lunak.
"Melalui program tersebut telah dihasilkan satu sekolah bersinar atau bersih dari narkoba dan juga membentuk remaja teman sebaya antinarkotika di tiga kota dengan jumlah 44 orang," kata Brigjen Pol Edhy Moestofa pada Siaran Pers Akhir Tahun 2022, di ruang rapat Kantor BNNP Kaltim, Jalan Rapak Indah, Samarinda, Kamis.
Edhy Moestofa mengatakan, dalam upaya war on drugs (perang melawan narkoba), BNN Kaltim mengusung empat strategi, yaitu soft power approach, hard power approach, smart power approach and cooperation.
"Soft power approach, strategi ini meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi," ujar Edy, sapaannya.
Pihaknya juga terus melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba kepada semua elemen masyarakat.
Adapun jumlah peserta sosialisasi antinarkoba sebanyak 83.813 orang, dengan rincian masyarakat sebanyak 15.940 orang, pelajar/mahasiswa sebanyak 34.496, swasta sebanyak 2.104 orang, dan pemerintah sebanyak 31.273 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNN Kaltim melibatkan sekolah cegah penyalahgunaan narkoba
Kepala BNN Provinsi Kaltim Brigjen Pol Edhy Moestofa menjelaskan program pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah ini difokuskan pada program pengembangan soft skill atau keterampilan lunak.
"Melalui program tersebut telah dihasilkan satu sekolah bersinar atau bersih dari narkoba dan juga membentuk remaja teman sebaya antinarkotika di tiga kota dengan jumlah 44 orang," kata Brigjen Pol Edhy Moestofa pada Siaran Pers Akhir Tahun 2022, di ruang rapat Kantor BNNP Kaltim, Jalan Rapak Indah, Samarinda, Kamis.
Edhy Moestofa mengatakan, dalam upaya war on drugs (perang melawan narkoba), BNN Kaltim mengusung empat strategi, yaitu soft power approach, hard power approach, smart power approach and cooperation.
"Soft power approach, strategi ini meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi," ujar Edy, sapaannya.
Pihaknya juga terus melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba kepada semua elemen masyarakat.
Adapun jumlah peserta sosialisasi antinarkoba sebanyak 83.813 orang, dengan rincian masyarakat sebanyak 15.940 orang, pelajar/mahasiswa sebanyak 34.496, swasta sebanyak 2.104 orang, dan pemerintah sebanyak 31.273 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNN Kaltim melibatkan sekolah cegah penyalahgunaan narkoba