Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berhasil mempertahankan predikat cakupan semesta jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage selama lima tahun berturut-turut sejak 2018.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Kamis, mengatakan komitmen kuat untuk memberikan perlindungan jaminan kesehatan bagi warga menjadi kunci utama capaian ini.
Capaian cakupan semesta jaminan kesehatan di daerah setempat per 1 Januari 2023 sebesar 99,40 persen dari 774.855 jiwa sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Pemkab Gunungkidul melakukan upaya optimal untuk mengoptimalkan perlindungan kesehatan bagi masyarakat, dimulai dari koordinasi internal, menyamakan langkah perangkat daerah, hingga optimalisasi anggaran.
“Kami mengoptimalkan berbagai upaya termasuk juga anggaran. Tidak ada gunanya anggaran kita simpan-simpan tetapi masyarakat tidak dapat memperoleh perlindungan dan layanan kesehatan yang baik,” katanya.
Ia menambahkan tingginya kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Gunungkidul merupakan kehormatan bagi wilayah itu. Dengan hadirnya jaminan ini warga Kabupaten Gunungkidul tidak perlu khawatir akan biaya pengobatan ketika sakit.
Ia optimistis hadirnya program JKN yang menyeluruh di Kabupaten Gunungkidul akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik dan kesejahteraan masyarakat akan lebih stabil.
Selama lima tahun UHC Gunungkidul memberi semangat baru untuk memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat. Pemkab harus bekerja lebih keras dan bergandengan tangan untuk kinerja ke depan.
"Semua upaya ini kami lakukan untuk kesejahteraan Kabupaten Gunungkidul dan derajat kesehatan yang semakin membaik,” katanya.
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Kinerja Kantor Cabang BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jateng DIY Upik Handayani mengapresiasi prestasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang berhasil mempertahankan UHC selama lima tahun berturut-turut.
Menurutnya, mempertahankan UHC bukan hal mudah karena dibutuhkan komitmen kuat dan koordinasi erat antarberbagai pihak.
Selain itu, keselarasan juga terus ditingkatkan mulai dari pendataan peserta, mekanisme pembiayaan, hingga pemberian layanan kesehatan di tingkat pertama maupun lanjutan.
“Kerja keras dan koordinasi antarperangkat daerah bersinergi dengan baik di Kabupaten Gunungkidul sehingga UHC dapat bertahan hingga sekarang,” katanya.
Ia berharap, prestasi yang dicapai Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ini dapat menjadi semangat bagi daerah lain dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi warganya melalui Program JKN.
Pihaknya terus melakukan upaya perbaikan dan inovasi pada layanan agar dapat memberikan yang terbaik bagi seluruh penduduk Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan dukungan pemerintah daerah agar kualitas layanan JKN semakin optimal.
“Semoga dengan komitmen bersama, kita dapat menyinergikan langkah demi mengoptimalkan penyelenggaraan program JKN,” katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Kamis, mengatakan komitmen kuat untuk memberikan perlindungan jaminan kesehatan bagi warga menjadi kunci utama capaian ini.
Capaian cakupan semesta jaminan kesehatan di daerah setempat per 1 Januari 2023 sebesar 99,40 persen dari 774.855 jiwa sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Pemkab Gunungkidul melakukan upaya optimal untuk mengoptimalkan perlindungan kesehatan bagi masyarakat, dimulai dari koordinasi internal, menyamakan langkah perangkat daerah, hingga optimalisasi anggaran.
“Kami mengoptimalkan berbagai upaya termasuk juga anggaran. Tidak ada gunanya anggaran kita simpan-simpan tetapi masyarakat tidak dapat memperoleh perlindungan dan layanan kesehatan yang baik,” katanya.
Ia menambahkan tingginya kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Gunungkidul merupakan kehormatan bagi wilayah itu. Dengan hadirnya jaminan ini warga Kabupaten Gunungkidul tidak perlu khawatir akan biaya pengobatan ketika sakit.
Ia optimistis hadirnya program JKN yang menyeluruh di Kabupaten Gunungkidul akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik dan kesejahteraan masyarakat akan lebih stabil.
Selama lima tahun UHC Gunungkidul memberi semangat baru untuk memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat. Pemkab harus bekerja lebih keras dan bergandengan tangan untuk kinerja ke depan.
"Semua upaya ini kami lakukan untuk kesejahteraan Kabupaten Gunungkidul dan derajat kesehatan yang semakin membaik,” katanya.
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Kinerja Kantor Cabang BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jateng DIY Upik Handayani mengapresiasi prestasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang berhasil mempertahankan UHC selama lima tahun berturut-turut.
Menurutnya, mempertahankan UHC bukan hal mudah karena dibutuhkan komitmen kuat dan koordinasi erat antarberbagai pihak.
Selain itu, keselarasan juga terus ditingkatkan mulai dari pendataan peserta, mekanisme pembiayaan, hingga pemberian layanan kesehatan di tingkat pertama maupun lanjutan.
“Kerja keras dan koordinasi antarperangkat daerah bersinergi dengan baik di Kabupaten Gunungkidul sehingga UHC dapat bertahan hingga sekarang,” katanya.
Ia berharap, prestasi yang dicapai Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ini dapat menjadi semangat bagi daerah lain dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi warganya melalui Program JKN.
Pihaknya terus melakukan upaya perbaikan dan inovasi pada layanan agar dapat memberikan yang terbaik bagi seluruh penduduk Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan dukungan pemerintah daerah agar kualitas layanan JKN semakin optimal.
“Semoga dengan komitmen bersama, kita dapat menyinergikan langkah demi mengoptimalkan penyelenggaraan program JKN,” katanya.