Samarinda (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Isran Noor mendorong generasi muda ikut berperan dalam pengembangan industri pertanian di daerah dengan menjadi petani milenial
Isran menaruh harapan kepada para generasi muda, karena potensi pengembangan sektor pertanian di Kaltim sangat besar, meskipun luas wilayah perairan Kaltim lebih dominan dibandingkan wilayah daratan.
"Saya berharap pemuda di Kaltim bisa menjadi petani millenial yang profesional, mampu bersaing dan berwawasan global," kata Isran Noor dalam keterangan resmi di Samarinda, Rabu.
Apalagi, lanjut Isran saat ini sarana dan prasarana pertanian sudah canggih serta dan telah mengadopsi pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi tinggi.
Sementara, tata kelola pertanian modern lanjutnya, sudah diajarkan sejak pendidikan SMA (SMK Pertanian) hingga perguruan tinggi di Kaltim.
"Alat mesin pertanian kita sudah canggih-canggih. Jadi petani, generasi muda jangan malu, tidak perlu gengsi jadi petani. Jadilah petani modern, petani millenial," jelasnya.
Isran mengungkapkan tantangan yang dihadapi daerah agraris (pertanian) adalah keterbatasan bahkan ketiadaan tenaga kerjanya (petani).
"Petani-petani kita yang ada ni, rata-rata sudah tua," kata Gubernur.
Isran menaruh harapan kepada para generasi muda, karena potensi pengembangan sektor pertanian di Kaltim sangat besar, meskipun luas wilayah perairan Kaltim lebih dominan dibandingkan wilayah daratan.
"Saya berharap pemuda di Kaltim bisa menjadi petani millenial yang profesional, mampu bersaing dan berwawasan global," kata Isran Noor dalam keterangan resmi di Samarinda, Rabu.
Apalagi, lanjut Isran saat ini sarana dan prasarana pertanian sudah canggih serta dan telah mengadopsi pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi tinggi.
Sementara, tata kelola pertanian modern lanjutnya, sudah diajarkan sejak pendidikan SMA (SMK Pertanian) hingga perguruan tinggi di Kaltim.
"Alat mesin pertanian kita sudah canggih-canggih. Jadi petani, generasi muda jangan malu, tidak perlu gengsi jadi petani. Jadilah petani modern, petani millenial," jelasnya.
Isran mengungkapkan tantangan yang dihadapi daerah agraris (pertanian) adalah keterbatasan bahkan ketiadaan tenaga kerjanya (petani).
"Petani-petani kita yang ada ni, rata-rata sudah tua," kata Gubernur.