Solo (ANTARA) - Delegasi dari Pura Mangkunegaran tampil di parade seni Singapura, bernama Chingay Singapore 2023 pada 3-4 Februari.
Pengageng Kawedanan Panti Budaya Praja Mangkunegaran Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo di Solo, Jumat mengatakan Kemantren Langenpraja Praja Mangkunegaran, yang berada di bawah Pura Mangkunegaran, mewakili Indonesia pada parade seni di Singapura itu.
"Tentu ini sebuah kebanggaan bagi (Pura) Mangkunegaran karena dipercaya oleh KBRI Singapura untuk mewakili Indonesia di kegiatan Chingay Singapore 2023," kata Ancillasura.
Kemantren Langenpraja Praja Mangkunegaran kesenian Langendriyan khas Mangkunegaran, yang diciptakan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro IV, yang menduduki tahta pada 1853-1881.
Kesenian opera Langendriyan menceritakan peperangan antara Damar Wulan melawan Menakjinggo, yang memberontak dan berusaha merebut tahta Ratu Ayu Kencana Wungu dan kerajaan Majapahit. Berkat pertolongan Waito dan Puyengan, yang mengambil gada milik Minakjinggo, Damar Wulan memenangkan perang itu.
Langendriyan terpilih untuk ditampilkan di parade Chingay Singapore 2023 karena keunikannya. Kesenian itu menggabungkan tarian, penyampaian narasi dan menyanyikan macapat atau puisi tradisional Jawa.
Saat tampil di Singapura, Langendriyan dibawakan oleh 20 orang pemain.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Delegasi Mangkunegaran tampil di parade seni Singapura
Pengageng Kawedanan Panti Budaya Praja Mangkunegaran Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo di Solo, Jumat mengatakan Kemantren Langenpraja Praja Mangkunegaran, yang berada di bawah Pura Mangkunegaran, mewakili Indonesia pada parade seni di Singapura itu.
"Tentu ini sebuah kebanggaan bagi (Pura) Mangkunegaran karena dipercaya oleh KBRI Singapura untuk mewakili Indonesia di kegiatan Chingay Singapore 2023," kata Ancillasura.
Kemantren Langenpraja Praja Mangkunegaran kesenian Langendriyan khas Mangkunegaran, yang diciptakan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro IV, yang menduduki tahta pada 1853-1881.
Kesenian opera Langendriyan menceritakan peperangan antara Damar Wulan melawan Menakjinggo, yang memberontak dan berusaha merebut tahta Ratu Ayu Kencana Wungu dan kerajaan Majapahit. Berkat pertolongan Waito dan Puyengan, yang mengambil gada milik Minakjinggo, Damar Wulan memenangkan perang itu.
Langendriyan terpilih untuk ditampilkan di parade Chingay Singapore 2023 karena keunikannya. Kesenian itu menggabungkan tarian, penyampaian narasi dan menyanyikan macapat atau puisi tradisional Jawa.
Saat tampil di Singapura, Langendriyan dibawakan oleh 20 orang pemain.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Delegasi Mangkunegaran tampil di parade seni Singapura