Bantul, Yogyakarta (ANTARA) - Masyarakat di Kelurahan Caturharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar tradisi upacara wiwitan dibarengi dengan gelar budaya yang diharapkan dapat mendukung pelestarian kebudayaan di daerah itu.
"Dulunya acara wiwitan hanya dilakukan dengan arak-arakan, namun hari ini menjadi lebih istimewa karena dibarengi dengan pagelaran seni budaya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto dalam siaran tertulis Pemkab disela tradisi wiwitan di Bulak Tunjungan, Kelurahan Caturharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, Kamis.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi atas terselenggaranya wiwitan yang dibarengi dengan pagelaran seni budaya ini. Dan diharapkan gelaran ini menjadi salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan dan merekatkan persaudaraan antarwarga.
"Hal inilah yang membuat acara wiwitan semakin meriah, dan diharapkan juga akan mendukung berkembangnya kebudayaan khususnya di wilayah Kelurahan Caturharjo," katanya.
Sementara itu, Lurah Caturharjo Wasdiyanto mengatakan, selain sebagai wujud rasa syukur atas nikmat berupa hasil panen padi melimpah, Tradisi Wiwitan di Bulak Tunjungan ini juga merupakan budaya adiluhung yang harus dilestarikan.
Dia juga berharap, agar semua pedukuhan di Kelurahan Caturharjo memberikan dukungan agar desa ini nantinya menjadi desa mandiri budaya.
"Saat ini Kelurahan Caturharjo sudah menjadi desa wisata dan sedang dalam proses pengajuan menjadi rintisan desa budaya. Selain itu juga akan mengajukan sebagai desa prima dan desa preneur," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo dalam sambutannya mengatakan apresiasi kepada masyarakat Tunjungan dan sekitarnya atas wiwitan sebagai wujud keberpihakan masyarakat pada bidang pertanian. Dan diharapkan, nantinya hasil panen para petani Caturharjo akan melimpah.
"Ini merupakan wujud permohonan kepada Tuhan YME agar para petani mendapatkan hasil yang melimpah dan barokah. Selain itu juga diharapkan dapat mendukung destinasi wisata dan kegiatan kebudayaan dalam memperkuat Yogyakarta yang Istimewa," katanya.
"Dulunya acara wiwitan hanya dilakukan dengan arak-arakan, namun hari ini menjadi lebih istimewa karena dibarengi dengan pagelaran seni budaya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto dalam siaran tertulis Pemkab disela tradisi wiwitan di Bulak Tunjungan, Kelurahan Caturharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, Kamis.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi atas terselenggaranya wiwitan yang dibarengi dengan pagelaran seni budaya ini. Dan diharapkan gelaran ini menjadi salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan dan merekatkan persaudaraan antarwarga.
"Hal inilah yang membuat acara wiwitan semakin meriah, dan diharapkan juga akan mendukung berkembangnya kebudayaan khususnya di wilayah Kelurahan Caturharjo," katanya.
Sementara itu, Lurah Caturharjo Wasdiyanto mengatakan, selain sebagai wujud rasa syukur atas nikmat berupa hasil panen padi melimpah, Tradisi Wiwitan di Bulak Tunjungan ini juga merupakan budaya adiluhung yang harus dilestarikan.
Dia juga berharap, agar semua pedukuhan di Kelurahan Caturharjo memberikan dukungan agar desa ini nantinya menjadi desa mandiri budaya.
"Saat ini Kelurahan Caturharjo sudah menjadi desa wisata dan sedang dalam proses pengajuan menjadi rintisan desa budaya. Selain itu juga akan mengajukan sebagai desa prima dan desa preneur," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo dalam sambutannya mengatakan apresiasi kepada masyarakat Tunjungan dan sekitarnya atas wiwitan sebagai wujud keberpihakan masyarakat pada bidang pertanian. Dan diharapkan, nantinya hasil panen para petani Caturharjo akan melimpah.
"Ini merupakan wujud permohonan kepada Tuhan YME agar para petani mendapatkan hasil yang melimpah dan barokah. Selain itu juga diharapkan dapat mendukung destinasi wisata dan kegiatan kebudayaan dalam memperkuat Yogyakarta yang Istimewa," katanya.