Yogyakarta (ANTARA) - Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Irini Dewi Wanti menyebut Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024 menjadi panduan generasi muda melestarikan warisan budaya Nusantara.
"Kita ingin generasi muda semua memahami ada warisan budaya yang memang kita miliki yang harus kita lestarikan secara bersama-sama," ujar Irini Dewi Wanti saat penutupan Indonesia ICH Festival 2024 di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Kamis malam.
Melalui ICH Festival 2024 yang dihelat sejak 23 November di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Kemenbud berupaya mengenalkan sebanyak 13 WBTb yang telah diinskripsi UNESCO.
Belasan warisan budaya yang dikenalkan tersebut yakni kesenian wayang, keris, batik, pendidikan dan pelatihan batik, angklung, tari Saman, tas Noken, 3 genre tari Bali, kapal Pinisi, tradisi Pencak Silat, Pantun, Gamelan, dan Budaya Sehat Jamu.
Menurut Irini, generasi muda menjadi sasaran utama karena mereka merupakan aset bangsa yang diharapkan mampu menjaga sekaligus melestarikan warisan budaya Indonesia.
Selain itu, peran mereka dalam pengembangan dan pelestarian 13 WBTb tersebut amat penting guna mendukung laporan positif secara berkala Pemerintah Indonesia ke UNESCO.
Karena itu, lanjut Irini, pengenalan warisan budaya pun dikemas dengan memadukan unsur teknologi disesuaikan perkembangan zaman sekaligus mengikuti selera generasi muda saat ini.
Adaptasi teknologi tersebut, di antaranya tercermin pada pertunjukan kolaborasi wayang orang, wayang golek, wayang kulit yang dipadukan dengan media baru berupa video mapping atau seni cahaya.
"Tentunya kita bagaimanapun tidak bisa memungkiri perkembangan zaman dan perkembangan selera generasi muda kita. Yang penting pijakan mereka masih sesuai tradisi yang ada," kata dia.
Ketua Tim Kerja Indonesia ICH Festival 2024 Yusmawati berharap dipilihnya Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai lokasi pertama ICH Festival dapat menjadi contoh sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam pelestarian dan pengembangan warisan budaya di provinsi-provinsi lain.
Selain menyajikan pertunjukan budaya dan pameran, ICH Festival 2024 juga menggelar seminar serta lokakarya dengan melibatkan pegiat budaya, akademisi, pelajar, hingga komunitas internasional.
Selama sepekan, Kemenbud juga menghadirkan berbagai suguhan pertunjukan seni budaya, mulai dari penampilan tari kreasi anak, hingga band musik tradisi modern.
"Yogyakarta memang kota budaya, di sinilah kita tegakkan. Kita berharap provinsi lain bisa sama-sama dengan program pertama ini mungkin mengambil hikmah, mengambil contoh untuk ke depannya," ujar dia.