Bantul (ANTARA) - Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. Suhardi Hardjolukito berkolaborasi dengan organisasi partnership Liga Sentra Indonesia (LSI) menggelar Turnamen Sepak Bola LSI U-12 dan U-14 Tahun yang pertama untuk regional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Intinya dengan adanya ajang seperti itu, secara tidak langsung kami juga ingin terlibat dalam membangun pesepakbola yang andal sejak usia dini," kata Kepala RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, Marsma TNI dr. Mukti A Berlian usai membuka pertandingan LSI di lapangan sepak bola RSPAU Hardjolukito, Jumat.
Turnamen Sepak Bola LSI yang memperebutkan Piala Kepala RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito U-12 dan U-14 ini yang pertama digelar di wilayah DIY, dengan tujuan untuk melahirkan talenta- talenta pesepakbola yang handal dan berkualitas di provinsi tersebut.
"Untuk bisa mencapai itu semua, butuh persiapan yang matang, dan dari PSSI wilayah juga berperan, sehingga apa yang kita harapkan ke depan sepak bola kita bisa bersaing ke dunia, bukan Asia lagi, harapan kita seperti itu, dimulai dari usia dini," katanya.
Terkait persiapan penyelenggaraan turnamen LSI tersebut, kata dia, tidak ada persiapan khusus, namun sebagai bagian dari pemerintah yang mendukung perkembangan sepak bola Tanah Air, pihaknya selalu siap memfasilitasi dan menyediakan lapangan sepak bola.
"Kita menyediakan lapangan dan intinya untuk warga Yogyakarta tidak ada yang tidak mungkin, silahkan dan gunakan fasilitas yang ada seoptimal apalagi untuk kemajuan bangsa," katanya.
Dia juga berharap, para peserta turnamen LSI U-12 dan U-14 dapat bertanding secara sportif dan dapat menunjukkan kemampuan sebaik mungkin di lapangan hijau, dan kepada orang tua, agar selalu memberikan dukungan untuk bisa berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional.
"Tentunya suport dari orang tua itu penting, mereka anak-anak hanya bisa melakukan, tapi tanpa suport orang tua tidak akan mungkin tercapai, makanya orang tua sangat membantu, menjadikan anak-anak bintang nasional ke depannya," katanya.
Sementara itu, perwakilan exco PSSI DIY Saptuhari mengatakan, mendukung ajang turnamen sepak bola yang digelar di RSPAU Hardjolukito ini, dikarenakan nantinya akan banyak pemain sepak bola yang masuk di tingkat nasional dari pembinaan-pembinaan lewat turnamen-turnamen ini.
"Dan kebetulan di Liga Sentra Indonesia ini nanti akan menuju ke regional, jadi siapapun juaranya, walaupun pesertanya kemungkinan tidak sama dengan yang dulu, namun Insya Allah akan mengirimkan pemain yang sudah jadi wakil dari Yogyakarta lewat turnamen di RSPAU Hardjolukito ini," katanya.
Pada turnamen sepak bola LSI tersebut terdapat enam Klub Sepak Bola yang mengikuti turnamen, antara lain ASN, SSB HW UMY, SSB Mas Jogja, SSB Gama Jogja, SSB Lolono, dan SSB BPM Mlati.
Pertandingan sepak bola dimulai pada Jumat (24/2) dan berlanjut hingga Sabtu (25/2), kemudian grand final dilaksanakan pada Minggu (5/3), dimana juara pertama masing-masing kelompok umur akan mewakili DIY ke tingkat nasional di Bandung pada Juni 2023.
Penyelenggara berharap, dengan adanya turnamen ini harapannya bibit-bibit unggul pesepakbola regional Yogyakarta dapat terasah dan di kemudian hari bisa menjadi pesepakbola profesional kebanggaan Indonesia.
"Intinya dengan adanya ajang seperti itu, secara tidak langsung kami juga ingin terlibat dalam membangun pesepakbola yang andal sejak usia dini," kata Kepala RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, Marsma TNI dr. Mukti A Berlian usai membuka pertandingan LSI di lapangan sepak bola RSPAU Hardjolukito, Jumat.
Turnamen Sepak Bola LSI yang memperebutkan Piala Kepala RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito U-12 dan U-14 ini yang pertama digelar di wilayah DIY, dengan tujuan untuk melahirkan talenta- talenta pesepakbola yang handal dan berkualitas di provinsi tersebut.
"Untuk bisa mencapai itu semua, butuh persiapan yang matang, dan dari PSSI wilayah juga berperan, sehingga apa yang kita harapkan ke depan sepak bola kita bisa bersaing ke dunia, bukan Asia lagi, harapan kita seperti itu, dimulai dari usia dini," katanya.
Terkait persiapan penyelenggaraan turnamen LSI tersebut, kata dia, tidak ada persiapan khusus, namun sebagai bagian dari pemerintah yang mendukung perkembangan sepak bola Tanah Air, pihaknya selalu siap memfasilitasi dan menyediakan lapangan sepak bola.
"Kita menyediakan lapangan dan intinya untuk warga Yogyakarta tidak ada yang tidak mungkin, silahkan dan gunakan fasilitas yang ada seoptimal apalagi untuk kemajuan bangsa," katanya.
Dia juga berharap, para peserta turnamen LSI U-12 dan U-14 dapat bertanding secara sportif dan dapat menunjukkan kemampuan sebaik mungkin di lapangan hijau, dan kepada orang tua, agar selalu memberikan dukungan untuk bisa berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional.
"Tentunya suport dari orang tua itu penting, mereka anak-anak hanya bisa melakukan, tapi tanpa suport orang tua tidak akan mungkin tercapai, makanya orang tua sangat membantu, menjadikan anak-anak bintang nasional ke depannya," katanya.
Sementara itu, perwakilan exco PSSI DIY Saptuhari mengatakan, mendukung ajang turnamen sepak bola yang digelar di RSPAU Hardjolukito ini, dikarenakan nantinya akan banyak pemain sepak bola yang masuk di tingkat nasional dari pembinaan-pembinaan lewat turnamen-turnamen ini.
"Dan kebetulan di Liga Sentra Indonesia ini nanti akan menuju ke regional, jadi siapapun juaranya, walaupun pesertanya kemungkinan tidak sama dengan yang dulu, namun Insya Allah akan mengirimkan pemain yang sudah jadi wakil dari Yogyakarta lewat turnamen di RSPAU Hardjolukito ini," katanya.
Pada turnamen sepak bola LSI tersebut terdapat enam Klub Sepak Bola yang mengikuti turnamen, antara lain ASN, SSB HW UMY, SSB Mas Jogja, SSB Gama Jogja, SSB Lolono, dan SSB BPM Mlati.
Pertandingan sepak bola dimulai pada Jumat (24/2) dan berlanjut hingga Sabtu (25/2), kemudian grand final dilaksanakan pada Minggu (5/3), dimana juara pertama masing-masing kelompok umur akan mewakili DIY ke tingkat nasional di Bandung pada Juni 2023.
Penyelenggara berharap, dengan adanya turnamen ini harapannya bibit-bibit unggul pesepakbola regional Yogyakarta dapat terasah dan di kemudian hari bisa menjadi pesepakbola profesional kebanggaan Indonesia.