Yogyakarta (ANTARA) - Salah satu produk indikasi geografis terdaftar dari DIY, Batik Tulis Nitik Yogyakarta turut berpartisipasi dalam The 23rd Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2023 dan tergabung dalam stand Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY memberikan dukungan agar produk-produk indikasi geografis semakin dikenal.
INACRAFT digelar di Jakarta Convention Center dan dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Rabu (1/3/2023).
Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto menyampaikan dukungannya kepada Masyarakat Pelindungan Indikasi Geografis (MPIG) dan sektor UMKM untuk mempromosikan produk-produk unggulannya.
"Kehadiran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY ini merupakan bentuk dukungan kepada MPIG dan sektor UMKM dalam mempromosikan produk-produk
unggulannya. Harapan kami, produk indikasi geografis seperti Batik Tulis Nitik Yogyakarta ini semakin dikenal luas dan mendunia," ujar Agung.
Batik Tulis Nitik Yogyakarta memiliki ciri khas dalam proses pembuatannya yang menggunakan canting yang berbeda, di mana pada ujung canting dibuat berbentuk seperti tanda (+).
Penggunaan canting tersebut bukan digeser, namun dititik-titik mengikuti pola yang sudah dibuat sebelumnya, sehingga setelah selesai pembatikan akan memiliki pola yang berbeda dan unik.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Merek dan Indikasi Geografis DJKI Kurniaman
Telambua dan Direktur Kerja Sama DJKI Sri Lastami mengapresiasi program Action Plan Pembangunan Indikasi Geografis DIY yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir.
Ke depan, pembentukan Pokja Pembangunan Indikasi Geografis DIY akan dijadikan best practice bagi daerah-daerah lain.
DIY sendiri telah memiliki tiga produk indikasi geografis terdaftar, yakni Salak Pondoh Sleman, Batik Tulis Nitik Yogyakarta, dan Gula Kelapa Kulon Progo.
Kanwil Kemenkumham DIY berkomitmen meningkatkan peran dalam mendorong potensi indikasi geografis dan komersialisasi produk indikasi geografis yang ada di wilayah DIY.
Kehadiran Batik Tulis Nitik Yogyakarta bersama stand DJKI di pameran INACRAFT akan berlangsung selama lima hari, Rabu-Minggu, 1-5 Maret 2023. Salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara itu diikuti 230 stand handicraft dan 1.118 UKM di Indonesia.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY memberikan dukungan agar produk-produk indikasi geografis semakin dikenal.
INACRAFT digelar di Jakarta Convention Center dan dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Rabu (1/3/2023).
Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto menyampaikan dukungannya kepada Masyarakat Pelindungan Indikasi Geografis (MPIG) dan sektor UMKM untuk mempromosikan produk-produk unggulannya.
"Kehadiran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DIY ini merupakan bentuk dukungan kepada MPIG dan sektor UMKM dalam mempromosikan produk-produk
unggulannya. Harapan kami, produk indikasi geografis seperti Batik Tulis Nitik Yogyakarta ini semakin dikenal luas dan mendunia," ujar Agung.
Batik Tulis Nitik Yogyakarta memiliki ciri khas dalam proses pembuatannya yang menggunakan canting yang berbeda, di mana pada ujung canting dibuat berbentuk seperti tanda (+).
Penggunaan canting tersebut bukan digeser, namun dititik-titik mengikuti pola yang sudah dibuat sebelumnya, sehingga setelah selesai pembatikan akan memiliki pola yang berbeda dan unik.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Merek dan Indikasi Geografis DJKI Kurniaman
Telambua dan Direktur Kerja Sama DJKI Sri Lastami mengapresiasi program Action Plan Pembangunan Indikasi Geografis DIY yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir.
Ke depan, pembentukan Pokja Pembangunan Indikasi Geografis DIY akan dijadikan best practice bagi daerah-daerah lain.
DIY sendiri telah memiliki tiga produk indikasi geografis terdaftar, yakni Salak Pondoh Sleman, Batik Tulis Nitik Yogyakarta, dan Gula Kelapa Kulon Progo.
Kanwil Kemenkumham DIY berkomitmen meningkatkan peran dalam mendorong potensi indikasi geografis dan komersialisasi produk indikasi geografis yang ada di wilayah DIY.
Kehadiran Batik Tulis Nitik Yogyakarta bersama stand DJKI di pameran INACRAFT akan berlangsung selama lima hari, Rabu-Minggu, 1-5 Maret 2023. Salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara itu diikuti 230 stand handicraft dan 1.118 UKM di Indonesia.