Yogyakarta (ANTARA) - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Lomba Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (LIKMI) 2023.
Dua tim kontingen Polbangtan YoMa berhasil meraih Juara 1 Kategori Usaha Kuliner Minuman (UKI) dan Juara 2 Kategori Usaha Sosial Media Kreatif (USM).
Prestasi tersebut menjadi bukti nyata dari upaya Kementan yang tak henti terus mendorong pengembangan wirausahawan muda pertanian. Pasalnya, kini sektor pertanian selain menopang ketahanan pangan nasional juga turut menjadi tumpuan ekonomi nasional.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan regenerasi petani merupakan hal mutlak untuk dilakukan agar menjadikan pertanian nasional makin maju, mandiri, dan modern.
"Pengembangan ekosistem korporasi petani agar menjadi prioritas, sehingga petani milenial mampu menguasai produksi dan bisnis pertanian dari hulu ke hilir," ujar Syahrul.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan pihaknya siap mendukung dengan mengupayakan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan perlu dilakukan.
Melalui institusi pendidikan vokasi yang dimiliki, Kementan akan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian dan pengusaha pertanian milenial yang andal, kreatif, inovatif, profesional, dan mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin.
"Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern," kata Dedi.
Melalui ajang LIKMI, tim Polbangtan YoMa yang digawangi oleh Mahasiswa Tingkat 3 dan Tingkat 1 ini berhasil menyisihkan ratusan tim yang turut berkompetisi.
Dengan mengusung judul Optimalisasi Olahan Buah Lemon "Si Lemon" Sebagai Strategi peningkatan Ekonomi Petani Buah Lemon di Kabupaten Temanggung, pada kategori UKI dan EWS SHAKTI – Platform Youtube, Gudang Informasi Dunia Perkuliahan pada kategori USM.
Keberhasilan mereka menjuarai ajang tersebut, kata Ani Sukwati, salah satu anggota tim kategori UKI, karena ada cerita di balik usaha "Si Lemon" yang turut mereka angkat saat presentasi.
Alih-alih hanya memaparkan tentang usaha olahan buah lemon saja, Tim Polbangtan YoMa turut mengangkat cerita usaha "Si Lemon" yang berkolaborasi dan memberdayakan petani di daerah Temanggung.
Ani menuturkan bahwa ide "Si Lemon" awalnya adalah memanfaatkan hasil panen lemon-lemon yang tidak masuk grading dan tidak diterima oleh penjual, karena kurang diminati pembeli dan berakhir menjadi limbah. Petani memang biasanya membuang lemon dengan ukuran kecil, karena kurang diminati konsumen.
Usaha pengolahan lemon "Si Lemon" yang dimulai sejak 2020 lalu, kini sudah mampu mengolah lebih dari 100 kg lemon segar per bulan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku per bulan kini mereka bekerja sama dengan petani lemon binaan P4S Agro Kirana Desa, Kecamatan Kranggan, Temanggung.
"Orientasi kami memang bukan hanya sekadar berwirausaha, namun juga bagaimana usaha kami dapat berdampak langsung ke masyarakat sekitar," kata Ani.
Tim Polbangtan yang berkompetisi pada bidang USM mengusung usaha kreatif yaitu penyediaan informasi mengenai informasi seputar perkuliahan melalui media sosial youtube yang dimonetisasi. Kanal youtube bernama EWS Shakti yang telah dibangun selama kurun waktu 8 bulan itu berhasil menarik 1,02 ribu subscriber.
Kreatifitas para mahasiswa baru ini sangat diapresiasi oleh Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto. Ia mengatakan bahwa mahasiswa yang potensial seperti ini akan terus didorong dan diberikan dampingan supaya lebih berkembang.
"Beberapa kali produk mereka saya lihat sudah mengisi di berbagai pameran yang diselenggarakan oleh Kementan maupun pihak lain. Tentu akan kami dorong dan dampingi lewat berbagai program penumbuhan wirausahawan petani milenial agar lebih maju," kata Bambang.
Dua tim kontingen Polbangtan YoMa berhasil meraih Juara 1 Kategori Usaha Kuliner Minuman (UKI) dan Juara 2 Kategori Usaha Sosial Media Kreatif (USM).
Prestasi tersebut menjadi bukti nyata dari upaya Kementan yang tak henti terus mendorong pengembangan wirausahawan muda pertanian. Pasalnya, kini sektor pertanian selain menopang ketahanan pangan nasional juga turut menjadi tumpuan ekonomi nasional.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan regenerasi petani merupakan hal mutlak untuk dilakukan agar menjadikan pertanian nasional makin maju, mandiri, dan modern.
"Pengembangan ekosistem korporasi petani agar menjadi prioritas, sehingga petani milenial mampu menguasai produksi dan bisnis pertanian dari hulu ke hilir," ujar Syahrul.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan pihaknya siap mendukung dengan mengupayakan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan perlu dilakukan.
Melalui institusi pendidikan vokasi yang dimiliki, Kementan akan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian dan pengusaha pertanian milenial yang andal, kreatif, inovatif, profesional, dan mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin.
"Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern," kata Dedi.
Melalui ajang LIKMI, tim Polbangtan YoMa yang digawangi oleh Mahasiswa Tingkat 3 dan Tingkat 1 ini berhasil menyisihkan ratusan tim yang turut berkompetisi.
Dengan mengusung judul Optimalisasi Olahan Buah Lemon "Si Lemon" Sebagai Strategi peningkatan Ekonomi Petani Buah Lemon di Kabupaten Temanggung, pada kategori UKI dan EWS SHAKTI – Platform Youtube, Gudang Informasi Dunia Perkuliahan pada kategori USM.
Keberhasilan mereka menjuarai ajang tersebut, kata Ani Sukwati, salah satu anggota tim kategori UKI, karena ada cerita di balik usaha "Si Lemon" yang turut mereka angkat saat presentasi.
Alih-alih hanya memaparkan tentang usaha olahan buah lemon saja, Tim Polbangtan YoMa turut mengangkat cerita usaha "Si Lemon" yang berkolaborasi dan memberdayakan petani di daerah Temanggung.
Ani menuturkan bahwa ide "Si Lemon" awalnya adalah memanfaatkan hasil panen lemon-lemon yang tidak masuk grading dan tidak diterima oleh penjual, karena kurang diminati pembeli dan berakhir menjadi limbah. Petani memang biasanya membuang lemon dengan ukuran kecil, karena kurang diminati konsumen.
Usaha pengolahan lemon "Si Lemon" yang dimulai sejak 2020 lalu, kini sudah mampu mengolah lebih dari 100 kg lemon segar per bulan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku per bulan kini mereka bekerja sama dengan petani lemon binaan P4S Agro Kirana Desa, Kecamatan Kranggan, Temanggung.
"Orientasi kami memang bukan hanya sekadar berwirausaha, namun juga bagaimana usaha kami dapat berdampak langsung ke masyarakat sekitar," kata Ani.
Tim Polbangtan yang berkompetisi pada bidang USM mengusung usaha kreatif yaitu penyediaan informasi mengenai informasi seputar perkuliahan melalui media sosial youtube yang dimonetisasi. Kanal youtube bernama EWS Shakti yang telah dibangun selama kurun waktu 8 bulan itu berhasil menarik 1,02 ribu subscriber.
Kreatifitas para mahasiswa baru ini sangat diapresiasi oleh Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto. Ia mengatakan bahwa mahasiswa yang potensial seperti ini akan terus didorong dan diberikan dampingan supaya lebih berkembang.
"Beberapa kali produk mereka saya lihat sudah mengisi di berbagai pameran yang diselenggarakan oleh Kementan maupun pihak lain. Tentu akan kami dorong dan dampingi lewat berbagai program penumbuhan wirausahawan petani milenial agar lebih maju," kata Bambang.