Jakarta (ANTARA) - Solois perempuan Idgitaf menghadirkan karya barunya bertajuk "Dermaga" sebagai penggambaran sesungguhnya mengenai dermaga sebagai tempat pertemuan dan perpisahan.

Dara berusia 21 tahun itu melalui eksplorasi musiknya ingin menggambarkan bahwa dermaga yang identik sebagai tempat berlabuh adalah layaknya manusia, yang selalu melewati momen pertemuan dan perpisahan yang terjadi di berbagai fase kehidupan.

“Aku memaknai dermaga itu sama seperti manusia. Di mana kita nggak bisa minta orang untuk datang dan pergi di hidup kita secara gampang karena keduanya sama-sama berat menurutku. Memulai dan mengakhiri itu berat”, ujar Idgitaf dalam siaran pers, Kamis.

Bicara eksplorasi, “Dermaga” menjadi sebuah lagu yang cukup berbeda dibandingkan dengan materi-materi lain dari Idgitaf. Selama durasi lagu berlangsung, “Dermaga” hadir dengan nuansa yang terkesan sendu dan gelap dengan iringan minimalis piano yang semakin mempertegas nuansa tersebut.

Lagu itu berbeda karya Idgitaf lainnya, yang memiliki ciri khas riang, ceria, dan energik.

“Aku jarang banget bikin musik seperti ini. Maksudnya ini sesuatu yang pertama kali aku tunjukkan ke orang-orang, dan aku pun baru bereksplorasi musik yang seperti ini di ‘Dermaga’," kata dia.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Idgitaf kisahkan pertemuan dan perpisahan lewat "Dermaga"

Pewarta : Livia Kristianti
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024