Jakarta (ANTARA) - Musisi muda Idgitaf menghadirkan album perdananya bertajuk "Mengudara" sebagai caranya melepaskan segala perasaan yang ia dapatkan selama melewati proses pendewasaan diri.
Dara yang akrab disapa Gita itu mengharapkan lagu-lagu yang ada di "Mengudara" bisa menyuarakan kegelisahan yang dialami generasinya.
Terdapat sembilan lagu di dalamnya yang secara garis besar tentang melepaskan. Sama seperti nama albumnya, lagu berjudul "Mengudara" dipilih menjadi lagu utama.
Lagu “Mengudara” diciptakan untuk menggambarkan cinta yang paling besar, menceritakan bagaimana cara merelakan seseorang yang dicintai pergi dan menerimanya kembali.
“Bentuk cinta paling besarnya itu adalah saat kita mendoakan mereka karena di saat kita mendoakan orang, itu bisa jadi kita enggak berada di ruang dan waktu yang sama dengan mereka. Tapi karena kita cinta, kita mendoakan mereka. Itu bentuk cinta sungguh selfless menurut aku,” kata Gita dalam keterangannya, Jumat.
Untuk lagu-lagu lainnya di dalam album ini sebenarnya berasal dari single-single yang sudah rilis lebih dulu antara lain “Satu-Satu”, “Dermaga”, hingga “Kehilangan”.
Setelah berbicara soal luka, trauma, hingga ketakutan terhadap hal yang belum dilalui.
Lewat album penuhnya ini, Gita berusaha memberikan resolusi untuk setiap konflik yang pastinya lebih beragam dari apa yang sudah ia utarakan dalam materi-materi sebelumnya seperti terangkum dalam album mini "Semoga Sembuh".
Daftar Mengudara bertambah lengkap dengan kehadiran lagu-lagu anyar seperti “Mulai” yang disebut mantra di album ini, lalu ada “Lepaskan” yang mengungkapkan rasa berserah.
Disusul “Sepenuhnya” sebagai lagu cinta yang klise, “Akan Ku Kenang” sebagai ungkapan segala hal yang manis untuk dikenang, dan “Selesai” berbicara soal kehidupan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Idgitaf lepaskan segala perasaan lewat album perdana "Mengudara"