Kulon Progo (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Priyo Santoso mendorong pemerintah setempat berkomunikasi dengan pemerintah di atas untuk memanfaatkan Pelabuhan Tanjung Adikarto sebagai pusat kuliner atau pasar ikan sehingga sehingga lebih bermanfaat.
Priyo Santoso di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto menyerap investasi ratusan miliar rupiah namun sampai saat ini belum dapat beroperasi.
Anggaran pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto ini berasal dari pusat, provinsi dan kabupaten, sehingga harus berdampak pada perekonomian di Kulon Progo.
"Menyikapi pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto belum bisa difungsikan sesuai fungsinya, Komisi II meminta pemerintah daerah melakukan komunikasi dengan pemerintah. Kami Komisi II mendorong untuk bisa bangunan monumental itu sebagai sarana umum, seperti untuk pengembangan pusat kuliner dan pengembangan pasar ikan yang terbesar di DIY," kata Priyo Santoso.
Ia mengatakan bangunan monumental Pelabuhan Tanjung Adikarto harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, walau secara fungsinya belum bisa, namun dapat dimanfaatkan untuk fungsi lain.
"Kami mendorong Pelabuhan Tanjung Adikarto dijadikan pasar ikan terbesar atau pusat kuliner terbesar di DIY, sehingga mendorong perkembangan sektor pariwisata dan mendukung keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo," katanya.
Ia berharap Pelabuhan Tanjung Adikarto menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, baik menjadi pusat kuliner atau pasar ikan.
"Saat ini, bangunan yang ada Pelabuhan Tanjung Adikarto masih bisa dipakai untuk mendukung pasar ikan atau pusat kuliner," katanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Trenggono mengatakan pada prinsipnya dalam dengar pendapat DPRD DIY, pihaknya sudah memberi kejelasan kelanjutan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto.
"Kami sudah sampaikan terkait kejelasan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPRD Kulon Progo dorong pemkab jadikan Tanjung Adikarto pusat kuliner
Priyo Santoso di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto menyerap investasi ratusan miliar rupiah namun sampai saat ini belum dapat beroperasi.
Anggaran pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto ini berasal dari pusat, provinsi dan kabupaten, sehingga harus berdampak pada perekonomian di Kulon Progo.
"Menyikapi pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto belum bisa difungsikan sesuai fungsinya, Komisi II meminta pemerintah daerah melakukan komunikasi dengan pemerintah. Kami Komisi II mendorong untuk bisa bangunan monumental itu sebagai sarana umum, seperti untuk pengembangan pusat kuliner dan pengembangan pasar ikan yang terbesar di DIY," kata Priyo Santoso.
Ia mengatakan bangunan monumental Pelabuhan Tanjung Adikarto harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, walau secara fungsinya belum bisa, namun dapat dimanfaatkan untuk fungsi lain.
"Kami mendorong Pelabuhan Tanjung Adikarto dijadikan pasar ikan terbesar atau pusat kuliner terbesar di DIY, sehingga mendorong perkembangan sektor pariwisata dan mendukung keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo," katanya.
Ia berharap Pelabuhan Tanjung Adikarto menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, baik menjadi pusat kuliner atau pasar ikan.
"Saat ini, bangunan yang ada Pelabuhan Tanjung Adikarto masih bisa dipakai untuk mendukung pasar ikan atau pusat kuliner," katanya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Trenggono mengatakan pada prinsipnya dalam dengar pendapat DPRD DIY, pihaknya sudah memberi kejelasan kelanjutan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto.
"Kami sudah sampaikan terkait kejelasan pembangunan Pelabuhan Tanjung Adikarto," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPRD Kulon Progo dorong pemkab jadikan Tanjung Adikarto pusat kuliner