Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatasi kesulitan sumber daya manusia usaha pertanian dengan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani wilayah ini.
"Sekarang ini kan petani kesulitan mencari orang untuk tenaga tanam, tenaga panen, sehingga dengan alsintan yang diberikan ke kelompok-kelompok tani itu sangat membantu," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Kamis.
Menurut dia, bantuan alsintan dari pemerintah kepada kelompok tani sudah dilakukan sejak tahun 2016, dan hingga tahun ini yang rencananya ada enam alat mesin pertanian yang akan diberikan kepada kelompok tani.
Baca juga: Dinas Pertanian Sleman menyerahkan bantuan alsintan ke 26 kelompok tani
Alat mesin pertanian tersebut ada yang berupa alat pengolah tanah atau traktor, alat penyemprotan atau drone, alat mesin tanam atau rice transplanter, dan alat pemanen padi atau combine harvester.
"Saya lupa datanya berapa yang sudah diberikan kepada kelompok tani, namun itu sangat membantu, karena pertanian itu baik pengolahan lahan, dan panen perlu cepat, apalagi ada program IP (Indeks Pertanaman) Padi 400 yang harus dicapai di Bantul," katanya.
Dia juga mengatakan, bagi kelompok tani yang sudah mendapatkan bantuan alsintan bisa menyewakan kepada petani lain yang belum memiliki, dan pendapatannya bisa untuk operasional, maupun keperluan untuk perbaikan jika terjadi kerusakan.
"Makanya sekarang ini juga banyak pengusaha pengusaha itu menyewakan alsintan, bahkan ada di Purworejo satu orang punya 60 unit alat panen, dari pada membeli truk katanya lebih untung punya alat mesin pertanian," katanya.
Meski demikian, kata dia, bantuan alsintan kepada kelompok tani di Bantul terus diupayakan dengan melihat prioritas atau yang paling membutuhkan, mengingat di Bantul ada sebanyak 860 kelompok tani, yang tergabung dalam 75 gabungan kelompok tani (gapoktan).
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul serahkan bantuan alsintan untuk 61 kelompok tani
"Sekarang ini kan petani kesulitan mencari orang untuk tenaga tanam, tenaga panen, sehingga dengan alsintan yang diberikan ke kelompok-kelompok tani itu sangat membantu," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Kamis.
Menurut dia, bantuan alsintan dari pemerintah kepada kelompok tani sudah dilakukan sejak tahun 2016, dan hingga tahun ini yang rencananya ada enam alat mesin pertanian yang akan diberikan kepada kelompok tani.
Baca juga: Dinas Pertanian Sleman menyerahkan bantuan alsintan ke 26 kelompok tani
Alat mesin pertanian tersebut ada yang berupa alat pengolah tanah atau traktor, alat penyemprotan atau drone, alat mesin tanam atau rice transplanter, dan alat pemanen padi atau combine harvester.
"Saya lupa datanya berapa yang sudah diberikan kepada kelompok tani, namun itu sangat membantu, karena pertanian itu baik pengolahan lahan, dan panen perlu cepat, apalagi ada program IP (Indeks Pertanaman) Padi 400 yang harus dicapai di Bantul," katanya.
Dia juga mengatakan, bagi kelompok tani yang sudah mendapatkan bantuan alsintan bisa menyewakan kepada petani lain yang belum memiliki, dan pendapatannya bisa untuk operasional, maupun keperluan untuk perbaikan jika terjadi kerusakan.
"Makanya sekarang ini juga banyak pengusaha pengusaha itu menyewakan alsintan, bahkan ada di Purworejo satu orang punya 60 unit alat panen, dari pada membeli truk katanya lebih untung punya alat mesin pertanian," katanya.
Meski demikian, kata dia, bantuan alsintan kepada kelompok tani di Bantul terus diupayakan dengan melihat prioritas atau yang paling membutuhkan, mengingat di Bantul ada sebanyak 860 kelompok tani, yang tergabung dalam 75 gabungan kelompok tani (gapoktan).
Baca juga: Pemkab Gunung Kidul serahkan bantuan alsintan untuk 61 kelompok tani