Gunungkidul (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengintensifkan patroli malam hari selama Ramadhan di berbagai titik rawan untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas dan memberikan rasa aman masyarakat.
Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri di Gunungkidul, Kamis, mengatakan patroli ini merupakan bagian dari Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) yang dilakukan pada malam hingga pagi hari selama Ramadhan.
"Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah aksi kriminalitas, termasuk mengantisipasi aksi seperti perang sarung dan perang petasan," kata Edy.
Ia mengatakan kegiatan KRYD sebagai respons atas aksi kenakalan remaja yang tertangkap belum lama ini. Mereka saat itu hendak melakukan perang sarung di sekitar Kelurahan/Desa Selang, Wonosari.
Ia mengatakan bahwa semua kapanewon/kecamatan rawan terjadi kenakalan remaja.
"Kami kesulitan mendeteksi di mana saja kelompok-kelompok remaja ini berada. Remaja yang diamankan akan dilakukan pembinaan," katanya.
Edy Bagus mengharapkan dukungan masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak remaja hingga kelurahan/desa, antara lain untuk ikut mengawasi aktivitas mereka.
Ia mengimbau masyarakat selama bulan Ramadhan tidak melakukan sahur on the road, dilarang menyalakan petasan, hingga tidak melakukan konvoi kendaraan.
"Jangan sampai mereka berkeliaran di malam sampai pagi hari, masyarakat perlu ikut menjaga," kata Edy.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan dirinya sudah menginstruksikan ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar melakukan pencegahan aksi kriminalitas yang dilakukan anak muda.
Ia meminta orang tua untuk memperkuat pengawasan terhadap anak-anaknya.
"Kami minta orang tua ikut memantau anak-anaknya agar jangan berkeliaran di tempat yang tidak semestinya," harapnya.
Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri di Gunungkidul, Kamis, mengatakan patroli ini merupakan bagian dari Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) yang dilakukan pada malam hingga pagi hari selama Ramadhan.
"Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah aksi kriminalitas, termasuk mengantisipasi aksi seperti perang sarung dan perang petasan," kata Edy.
Ia mengatakan kegiatan KRYD sebagai respons atas aksi kenakalan remaja yang tertangkap belum lama ini. Mereka saat itu hendak melakukan perang sarung di sekitar Kelurahan/Desa Selang, Wonosari.
Ia mengatakan bahwa semua kapanewon/kecamatan rawan terjadi kenakalan remaja.
"Kami kesulitan mendeteksi di mana saja kelompok-kelompok remaja ini berada. Remaja yang diamankan akan dilakukan pembinaan," katanya.
Edy Bagus mengharapkan dukungan masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak remaja hingga kelurahan/desa, antara lain untuk ikut mengawasi aktivitas mereka.
Ia mengimbau masyarakat selama bulan Ramadhan tidak melakukan sahur on the road, dilarang menyalakan petasan, hingga tidak melakukan konvoi kendaraan.
"Jangan sampai mereka berkeliaran di malam sampai pagi hari, masyarakat perlu ikut menjaga," kata Edy.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan dirinya sudah menginstruksikan ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar melakukan pencegahan aksi kriminalitas yang dilakukan anak muda.
Ia meminta orang tua untuk memperkuat pengawasan terhadap anak-anaknya.
"Kami minta orang tua ikut memantau anak-anaknya agar jangan berkeliaran di tempat yang tidak semestinya," harapnya.