Bantul (ANTARA) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat di kabupaten ini agar dalam merayakan hari raya Idul Fitri 1444 Hijrah atau Lebaran 2023, tanpa membunyikan petasan atau mercon demi keselamatan bersama.

"Rayakan Lebaran tanpa mercon demi keselamatan bukan kesenangan," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bantul AKBP Ihsan melalui keterangan tertulis Kasi Humas Polres Bantul di Bantul, Jumat.

Menurut dia, sudah menjadi upaya polres dan jajaran untuk menjaga kondusivitas wilayah Bantul. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar merayakan Lebaran tanpa mercon, karena sangat berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

"Sudah menjadi beberapa contoh nyata dampak dari mercon itu sendiri, salah satunya di Magelang. Hal ini tentunya menjadikan pelajaran bagi kita semua bahwa mercon itu berbahaya, sangat bahaya," katanya.

Imbauan perayaan Lebaran agar tidak menyulut mercon itu juga menyusul adanya seorang remaja berinisial BSN (15), karena diduga membuat dan memperjualbelikan obat mercon yang diamankan aparat Polsek Pajangan di wilayah Kelurahan Triwidadi, Pajangan, Kamis (20/4).

Kapolsek Pajangan AKP Wiyadi mengatakan, dari tangan BSN, polisi mengamankan barang bukti berupa dua kilogram bubuk mercon, 95 selongsong mercon berbagai ukuran, peralatan pembuat selongsong mercon dan perlengkapan untuk meracik obat mercon.

"Penangkapan BSN bermula dari laporan masyarakat yang curiga bahwa di rumahnya ada kegiatan pembuatan mercon," katanya.

Dari adanya laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya mengamankan BSN berikut barang buktinya.

"Remaja yang masih berstatus pelajar SMP itu diamankan dikarenakan diduga membuat dan memperjualbelikan mercon siap ledak," katanya.

Menurut dia, setelah diinterogasi remaja tersebut mengakui membeli bahan berupa bubuk HCL dan bubuk aluminium melalui platform belanja online, kemudian diracik menjadi obat petasan atau mercon dan memperjualbelikannya.

 

Pewarta : Hery Sidik
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024