Bantul (ANTARA) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memotivasi pelestari adat dan budaya untuk terus melestarikan kesenian dan budaya, salah satunya melalui pemberian penghargaan kepada seniman/budayawan, pelestari adat, pelestari cagar budaya.
"Harapannya, penghargaan itu menjadi motivasi bagi masyarakat Bantul untuk tetap melestarikan kesenian dan budaya yang dimiliki, sekaligus bentuk apresiasi atas upaya pelestarian yang dilakukan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Yanatun Yunadiana dalam keterangannya di Bantul, Rabu.
Menurut dia, pemberian penghargaan kepada seniman budayawan, pelestari adat, pelestari cagar budaya tersebut dilakukan setelah ada tahapan seleksi oleh tim penilai untuk memunculkan nama-nama yang berhak menerima penghargaan.
"Tim penilai adalah ahli yang menilai secara adil dan profesional, dan ada standar yang ditetapkan," katanya.
Dia mengatakan, pada 2024 ada lima nama untuk masing-masing kategori yang mendapat penghargaan. Pada kategori seniman, penerimanya perajin kriya kayu, seorang perajin dan penglaras gamelan, seorang sastrawan, kemudian wiraswara dan seorang budayawan.
Sedangkan untuk kategori pelestari cagar budaya, yang mendapat penghargaan Rumah Tradisional eks Kelurahan Ngoto yang dirawat Priyo Nugroho. Berikutnya cagar budaya adalah SMP Kanisius Bambanglipuro, TK ABA Mojosari, Pintu Penahan Air di Kelurahan Srihardono, dan Arca Laksmi di Pinggir Kelurahan Sidomulyo.
Sementara untuk adat tradisi yang menerima penghargaan adalah Labuhan Bekti Jalanidhi di Srigading Sanden, Dolanan Anak Jamblang Genthong Karangtengah, Imogiri, Paguyuban Sekar Nitik di Trimulyo Jetis, Paguyuban Pamor Sumunar di Girirejo Imogiri, dan Sholawatan Emprak Ngudi Lestari di Selopamioro Imogiri.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bantul Hermawan Setiaji mengatakan penghargaan bagi pelestari adat budaya itu juga bagian dari komitmen Pemkab Bantul dalam melestarikan seni dan budaya, sehingga anak cucu kelak mendapat warisan yang adiluhung.
"Seni dan budaya di Bantul banyak sekali. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? Kalau tidak dilestarikan, seni dan budaya ini tidak bisa kita wariskan ke generasi berikutnya. Kita harus bangga sebagai warga Bantul karena kekayaan seni dan budaya yang dimiliki," katanya.