Bantul (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) selama momen perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah agar tidak mudah terserang penyakit.
Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul Atthobari di Bantul, Selasa, mengatakan perayaan Lebaran biasanya identik dengan berkumpul bersama keluarga dengan berbagai menu makanan yang disediakan selepas menjalankan ibadah puasa selama satu bulan.
"Kita harus menerapkan PHBS, pola hidup bersih itu memang kita sudah terlatih kemarin selama COVID-19, jadi kalau mau makan selalu cuci tangan, habis pegang benda apapun di lingkungan kita kalau mau makan baiknya perlu cuci tangan," katanya.
Menurut dia, apalagi PHBS juga sudah menjadi budaya di masyarakat agar bisa tidak mudah terserang penyakit, sehingga pola ini harus selalu diterapkan bersama keluarga.
Dia mengatakan pada saat Idul Fitri biasanya terkait pola makan, mengubah pola makan dari biasanya, sehingga terkadang kalau liburan atau berkumpul bersama keluarga pola makan menjadi tidak terkendali.
"Maka harus disesuaikan, kalau sebelumnya selama satu bulan Ramadhan puasa kita menahan makan, siang puasa, pada bulan Syawal Idul Fitri juga sebaiknya makan makanannya pilih-pilih, kalau tidak terbiasa dengan makanan yang kita makan, sebaiknya tidak usah mencoba," katanya.
Dia juga menyebutkan minuman sirop dengan beragam jenis dan model berbeda-beda juga seringkali disajikan selama berkumpul bersama keluarga, untuk itu minuman juga agar diperhatikan, terlebih jenis minuman yang tidak biasa diminum.
"Kadang kualitas kita tidak tahu, sehingga mending minum yang terbiasa saja, seperti es teh, es jeruk itu mungkin lebih bisa diterima tubuh, karena kalau ada sirop kadang-kadang ada batuk, kalau tubuh kita tidak kuat atau pas drop gampang terkena penyakit," katanya.
Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul Atthobari di Bantul, Selasa, mengatakan perayaan Lebaran biasanya identik dengan berkumpul bersama keluarga dengan berbagai menu makanan yang disediakan selepas menjalankan ibadah puasa selama satu bulan.
"Kita harus menerapkan PHBS, pola hidup bersih itu memang kita sudah terlatih kemarin selama COVID-19, jadi kalau mau makan selalu cuci tangan, habis pegang benda apapun di lingkungan kita kalau mau makan baiknya perlu cuci tangan," katanya.
Menurut dia, apalagi PHBS juga sudah menjadi budaya di masyarakat agar bisa tidak mudah terserang penyakit, sehingga pola ini harus selalu diterapkan bersama keluarga.
Dia mengatakan pada saat Idul Fitri biasanya terkait pola makan, mengubah pola makan dari biasanya, sehingga terkadang kalau liburan atau berkumpul bersama keluarga pola makan menjadi tidak terkendali.
"Maka harus disesuaikan, kalau sebelumnya selama satu bulan Ramadhan puasa kita menahan makan, siang puasa, pada bulan Syawal Idul Fitri juga sebaiknya makan makanannya pilih-pilih, kalau tidak terbiasa dengan makanan yang kita makan, sebaiknya tidak usah mencoba," katanya.
Dia juga menyebutkan minuman sirop dengan beragam jenis dan model berbeda-beda juga seringkali disajikan selama berkumpul bersama keluarga, untuk itu minuman juga agar diperhatikan, terlebih jenis minuman yang tidak biasa diminum.
"Kadang kualitas kita tidak tahu, sehingga mending minum yang terbiasa saja, seperti es teh, es jeruk itu mungkin lebih bisa diterima tubuh, karena kalau ada sirop kadang-kadang ada batuk, kalau tubuh kita tidak kuat atau pas drop gampang terkena penyakit," katanya.