Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy menyatakan bahwa pemerintah Indonesia membuka pintu kolaborasi demi peningkatan kesejahteraan manusia di kawasan ASEAN.
"Pemerintah Indonesia menyambut baik berbagai inisiatif dan membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih kuat di masa datang," ujarnya saat menjadi pembicara kunci pada pembukaan forum Pengetahuan ASCC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Ahad.
Saat ini, ia menyampaikan, upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia maupun negara anggota ASEAN menghadapi tantangan yang cukup berat. Ancaman resesi global, perubahan iklim, dan faktor geopolitik menjadi tantangan besar dalam penanggulangan kemiskinan.
"Untuk mengatasi berbagai dampak tersebut, kita perlu membangun agenda pembangunan yang tangguh, berkelanjutan, inklusif dan adaptif terhadap potensi krisis maupun bencana yang tidak terduga," tuturnya.
Ia menilai ketahanan energi, ketahanan pangan harus menjadi orientasi utama pemerintah dengan memperkuat skema perlindungan sosial dan subsidi terutama bagi kelompok miskin dan rentan, seperti penyandang disabilitas, lansia maupun anak-anak dan perempuan.
Selain itu, lanjutnya, juga perlu memperkuat sektor usaha melalui jaring pengaman sektor riil dan jaring pengaman sektor keuangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko PMK: Indonesia buka pintu kolaborasi demi kesejahteraan ASEAN
"Pemerintah Indonesia menyambut baik berbagai inisiatif dan membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih kuat di masa datang," ujarnya saat menjadi pembicara kunci pada pembukaan forum Pengetahuan ASCC di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Ahad.
Saat ini, ia menyampaikan, upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia maupun negara anggota ASEAN menghadapi tantangan yang cukup berat. Ancaman resesi global, perubahan iklim, dan faktor geopolitik menjadi tantangan besar dalam penanggulangan kemiskinan.
"Untuk mengatasi berbagai dampak tersebut, kita perlu membangun agenda pembangunan yang tangguh, berkelanjutan, inklusif dan adaptif terhadap potensi krisis maupun bencana yang tidak terduga," tuturnya.
Ia menilai ketahanan energi, ketahanan pangan harus menjadi orientasi utama pemerintah dengan memperkuat skema perlindungan sosial dan subsidi terutama bagi kelompok miskin dan rentan, seperti penyandang disabilitas, lansia maupun anak-anak dan perempuan.
Selain itu, lanjutnya, juga perlu memperkuat sektor usaha melalui jaring pengaman sektor riil dan jaring pengaman sektor keuangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko PMK: Indonesia buka pintu kolaborasi demi kesejahteraan ASEAN