Jakarta (ANTARA) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Andi Widjajanto menyampaikan transformasi struktural dibutuhkan demi memperbaiki indeks keberadaban digital (Digital Civility Index) Indonesia yang masih rendah.

Dia menjelaskan rendahnya nilai indeks keberadaban digital (DCI) di Indonesia menunjukkan ada persoalan yang sifatnya struktural.

“Maka, harus ada juga transformasi struktural di Indonesia mulai dari mengatasi ketidakmerataan sebaran teknologi digital, literasi digital, sampai penguatan peran pemerintah dan masyarakat sipil untuk meningkatkan indeks keberadaban digital di Indonesia,” kata Andi Widjajanto saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Minggu.

Microsoft, perusahaan teknologi multinasional yang berpusat di Washington, Amerika Serikat, sejak 2016 meneliti tingkat keberadaban digital di beberapa negara yang hasilnya terangkum dalam Indeks Keberadaban Digital (DCI).



Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi objek riset Microsoft bersama negara lain seperti Argentina, Belgia, Brazil, Kanada, Chile, Kolombia, Perancis, Jerman, Hungaria, India, Irlandia, Italia, Malaysia, Meksiko, dan Belanda.

Microsoft pada tahun kelima riset DCI menambah tujuh negara dan wilayah yang menjadi objek penelitian DCI, yaitu Australia, Denmark, Filipina, Spanyol, Swedia, Taiwan, dan Thailand.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lemhannas: Transformasi struktural benahi indeks keberadaban digital

Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024