Gunungkidul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai mendistribusikan air bersih kepada kepala keluarga di Pedukuhan Sumber, Desa Planjan, yang mulai kekurangan air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi di Gunungkidul, Jumat, mengatakan saat ini memang memasuki musim kemarau, tetapi masyarakat di Desa Planjan sudah mengajukan surat permohonan distribusi air bersih.
"Kami sudah mendapatkan permohonan pengajuan distribusi air bersih dari warga di Pedukuhan Sumber, Planjan. Lokasi dusunnya berada di wilayah perbukitan sehingga air PDAM belum masuk kesana,” kata dia.
BPBD Gunungkidul sudah mendistribusikan air bersih kepada masyarakat setempat 12 tangki. Penyaluran air bersih dilakukan dengan mengisi bak-bak penampungan di Dusun Sumber.
"Hari ini, kami melaksanakan distribusi air bersih dengan mengisi ke 12 bak penampungan di Sumber. Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, warga bisa mengambil ke bak-bak yang sudah diisi,” katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini baru satu dusun yang mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Gunungkidul.
Menurut dia, jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan memasukinya puncak kemarau.
“Ini baru awal, pasti nanti akan ada tambahan untuk permintaan,” katanya.
BPBD setempat akan mengumpulkan perwakilan kapanewon untuk koordinasi persiapan antisipasi potensi kekeringan pada musim kemarau ini.
Indonesia diprediksi terjadi El Nino. Hal ini berpotensi bencana kekeringan.
Pertemuan dilakukan, salah satunya guna memetakan daerah-daerah rawan kering di wilayah ini.
“Termasuk nanti mendata jumlah warga terdampak di setiap wilayah,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan musim kemarau sudah dimulai sejak awal Mei ini.
Untuk menghadapi potensi rawan kekeringan sudah mempersiapkan anggaran sekitar Rp230 juta yang digunakan distribusi air bersih.
"Sudah ada alokasinya. Dana ini tidak hanya untuk membeli air bersih, tapi juga sebagai dana operasional lima armada tangki yang dimiliki,” kata dia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi di Gunungkidul, Jumat, mengatakan saat ini memang memasuki musim kemarau, tetapi masyarakat di Desa Planjan sudah mengajukan surat permohonan distribusi air bersih.
"Kami sudah mendapatkan permohonan pengajuan distribusi air bersih dari warga di Pedukuhan Sumber, Planjan. Lokasi dusunnya berada di wilayah perbukitan sehingga air PDAM belum masuk kesana,” kata dia.
BPBD Gunungkidul sudah mendistribusikan air bersih kepada masyarakat setempat 12 tangki. Penyaluran air bersih dilakukan dengan mengisi bak-bak penampungan di Dusun Sumber.
"Hari ini, kami melaksanakan distribusi air bersih dengan mengisi ke 12 bak penampungan di Sumber. Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, warga bisa mengambil ke bak-bak yang sudah diisi,” katanya.
Ia mengatakan hingga saat ini baru satu dusun yang mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Gunungkidul.
Menurut dia, jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan memasukinya puncak kemarau.
“Ini baru awal, pasti nanti akan ada tambahan untuk permintaan,” katanya.
BPBD setempat akan mengumpulkan perwakilan kapanewon untuk koordinasi persiapan antisipasi potensi kekeringan pada musim kemarau ini.
Indonesia diprediksi terjadi El Nino. Hal ini berpotensi bencana kekeringan.
Pertemuan dilakukan, salah satunya guna memetakan daerah-daerah rawan kering di wilayah ini.
“Termasuk nanti mendata jumlah warga terdampak di setiap wilayah,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan musim kemarau sudah dimulai sejak awal Mei ini.
Untuk menghadapi potensi rawan kekeringan sudah mempersiapkan anggaran sekitar Rp230 juta yang digunakan distribusi air bersih.
"Sudah ada alokasinya. Dana ini tidak hanya untuk membeli air bersih, tapi juga sebagai dana operasional lima armada tangki yang dimiliki,” kata dia.