Tokyo (ANTARA) - Pergelaran drama tradisional ketoprak bertajuk “Sekar Pembayun” menghibur warga Jepang di Theater X, Tokyo, pada Rabu (31/5) dan sebagian dari mereka mengaku terkesan dan menyukai pertunjukan itu.
Saat ditemui usai pertunjukan itu, penari Jepang Isso Miura mengungkapkan kekagumannya pada cerita ketoprak yang pertama kali digelar di Jepang itu.
“Menakjubkan. Saya sangat suka pertunjukan seperti ini,” katanya.
Ini adalah kali pertama Miura menonton dan ia mengaku terkesan dengan setiap gerakan dan tariannya.
“Saya suka semuanya, tetapi bagian yang paling saya suka adalah gerakan jari dalam tarian yang sangat elegan,” katanya.
Penari yang telah melanglang buana ke berbagai negara itu mengaku pertunjukan itu memberikan inspirasi.
“Saya sangat terkesan, dan tentu saja menginspirasi saya. Saya suka sekali,” ujarnya.
Seniman Jepang lainnya, Hideshima Minoru, menilai opera tersebut dibawakan dengan sangat profesional.
“Ceritanya sangat sederhana dan gerakan semua pemainnya sangat murni dan profesional,” ujarnya.
Ini bukan kali pertama Hideshima menonton ketoprak kare ia pernah menontonnya beberapa kali di Yogyakarta.
Namun, ia mengaku terkejut dengan adegan yang dibawakan, salah satunya kemunculan naga dalam adegan tersebut.
“Yang paling saya suka itu bagian naga. Saya sangat terkejut,” katanya.
Dia berharap ketoprak yang berdurasi 45 menit itu bisa lebih lama lagi ditampilkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Jepang mengaku suka dengan gelaran ketoprak "Sekar Pembayun"
Saat ditemui usai pertunjukan itu, penari Jepang Isso Miura mengungkapkan kekagumannya pada cerita ketoprak yang pertama kali digelar di Jepang itu.
“Menakjubkan. Saya sangat suka pertunjukan seperti ini,” katanya.
Ini adalah kali pertama Miura menonton dan ia mengaku terkesan dengan setiap gerakan dan tariannya.
“Saya suka semuanya, tetapi bagian yang paling saya suka adalah gerakan jari dalam tarian yang sangat elegan,” katanya.
Penari yang telah melanglang buana ke berbagai negara itu mengaku pertunjukan itu memberikan inspirasi.
“Saya sangat terkesan, dan tentu saja menginspirasi saya. Saya suka sekali,” ujarnya.
Seniman Jepang lainnya, Hideshima Minoru, menilai opera tersebut dibawakan dengan sangat profesional.
“Ceritanya sangat sederhana dan gerakan semua pemainnya sangat murni dan profesional,” ujarnya.
Ini bukan kali pertama Hideshima menonton ketoprak kare ia pernah menontonnya beberapa kali di Yogyakarta.
Namun, ia mengaku terkejut dengan adegan yang dibawakan, salah satunya kemunculan naga dalam adegan tersebut.
“Yang paling saya suka itu bagian naga. Saya sangat terkejut,” katanya.
Dia berharap ketoprak yang berdurasi 45 menit itu bisa lebih lama lagi ditampilkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Jepang mengaku suka dengan gelaran ketoprak "Sekar Pembayun"