Kulon Progo (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Kamijoro segera selesai sehingga mampu mencukupi kebutuhan air bersih untuk masyarakat hingga mendukung kawasan aerotropolis.
Direktur PDAM Tirta Binangun Jumantoro di Kulon Progo, Sabtu mengatakan SPAM Kamijoro yang dibangun di Padukan Kaliwiru, Tuksono diproyeksi mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat Kulon Progo wilayah selatan, embarkasi haji dan kawasan aerotropolis, serta mendukung kawasan perdagangan dan industri di Sentolo.
"Beberapa wilayah selatan di Kabupaten Kulon Progo, seperti Lendah, Panjatan, Galur, membutuhkan jaring air bersih. Untuk itu, kami berharap pembangunan SPAM Kamijoro segera dapat diselesaikan supaya masyarakat tidak kesulitan air bersih," kata Jumantoro.
Ia mengatakan penyelesaian SPAM Kamijoro membutuhkan sinergitas pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Kondisi saat ini di Kabupaten Kulon Progo sangat minim kebutuhan air bersih dan sangat mendesak.
"Sebetulnya, kami yang kami butuhkan adalah percepatan merealisasikan pembangunan SPAM Kamijoro. Hal ini karena sudah lama dan kami tunggu," katanya.
Jumantoro mengatakan bila SPAM Kamijoro sudah terpasang sempurna, PDAM Tirta Binangun fokus mencari pelanggan dan wilayah sasaran sudah ditentukan.
"SPAM Kamijoro sangat ditunggu-tunggu masyarakat Kulon Progo wilayah selatan. Dikarenakan beberapa wilayah ini setiap kemarau berpotensi kekurangan air bersih," katanya.
Lebih lanjut, Jumantoro mengatakan pihaknya siap mencukupi air bersih untuk distribusikan kepada masyarakat terdampak kekeringan.
"Koordinator distribusi air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kami mendukung air bersih, sedang armada tangki disiagakan oleh dinas sosial dan BPBD Kulon Progo," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satya Agus Nahrowi Joko Satya mengatakan pada 2023, Pemkab Kulon Progo menyiapkan anggaran biaya tidak terduga penanganan potensi bencana El Nino atau kemarau panjang sebesar Rp7 miliar.
Anggaran biaya tidak terduga ini digunakan secara keseluruhan, baik untuk distribusi air bersih dan kegiatan penanganan kebencanaan lainnya selama 2023.
"Anggaran secara spesifik untuk penanganan potensi bencana El Nino tidak ada. Namun, pada 2023 ini, Pemkab Kulon Progo menyiapkan BTT sebesar Rp7 miliar," kata Joko Satyo.
Ia berharap, El Nino yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat, tidak membawa dampak bencana di Kulon Progo.
Untuk itu, BPBD Kulon Progo melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan bila ada bencana El Nino.
El Nino berpotensi melanda enam kecamatan, yakni Girimulyo, Kokap, Kalibawang, Samigaluh, Nanggulan dan Sentolo. Enam kecamatan tersebut terdapat 13 desa yang menjadi langganan kekeringan. Pada 2018, sedikitnya 7.000 kepala keluarga di 109 dusun mengalami krisis air.
"Sebanyak 109 dusun tersebut berada di 23 desa di delapan kecamatan, yakni Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, Pengasih, Sentolo, Nanggulan dan Panjatan," katanya.
Direktur PDAM Tirta Binangun Jumantoro di Kulon Progo, Sabtu mengatakan SPAM Kamijoro yang dibangun di Padukan Kaliwiru, Tuksono diproyeksi mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat Kulon Progo wilayah selatan, embarkasi haji dan kawasan aerotropolis, serta mendukung kawasan perdagangan dan industri di Sentolo.
"Beberapa wilayah selatan di Kabupaten Kulon Progo, seperti Lendah, Panjatan, Galur, membutuhkan jaring air bersih. Untuk itu, kami berharap pembangunan SPAM Kamijoro segera dapat diselesaikan supaya masyarakat tidak kesulitan air bersih," kata Jumantoro.
Ia mengatakan penyelesaian SPAM Kamijoro membutuhkan sinergitas pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Kondisi saat ini di Kabupaten Kulon Progo sangat minim kebutuhan air bersih dan sangat mendesak.
"Sebetulnya, kami yang kami butuhkan adalah percepatan merealisasikan pembangunan SPAM Kamijoro. Hal ini karena sudah lama dan kami tunggu," katanya.
Jumantoro mengatakan bila SPAM Kamijoro sudah terpasang sempurna, PDAM Tirta Binangun fokus mencari pelanggan dan wilayah sasaran sudah ditentukan.
"SPAM Kamijoro sangat ditunggu-tunggu masyarakat Kulon Progo wilayah selatan. Dikarenakan beberapa wilayah ini setiap kemarau berpotensi kekurangan air bersih," katanya.
Lebih lanjut, Jumantoro mengatakan pihaknya siap mencukupi air bersih untuk distribusikan kepada masyarakat terdampak kekeringan.
"Koordinator distribusi air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kami mendukung air bersih, sedang armada tangki disiagakan oleh dinas sosial dan BPBD Kulon Progo," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satya Agus Nahrowi Joko Satya mengatakan pada 2023, Pemkab Kulon Progo menyiapkan anggaran biaya tidak terduga penanganan potensi bencana El Nino atau kemarau panjang sebesar Rp7 miliar.
Anggaran biaya tidak terduga ini digunakan secara keseluruhan, baik untuk distribusi air bersih dan kegiatan penanganan kebencanaan lainnya selama 2023.
"Anggaran secara spesifik untuk penanganan potensi bencana El Nino tidak ada. Namun, pada 2023 ini, Pemkab Kulon Progo menyiapkan BTT sebesar Rp7 miliar," kata Joko Satyo.
Ia berharap, El Nino yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat, tidak membawa dampak bencana di Kulon Progo.
Untuk itu, BPBD Kulon Progo melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan bila ada bencana El Nino.
El Nino berpotensi melanda enam kecamatan, yakni Girimulyo, Kokap, Kalibawang, Samigaluh, Nanggulan dan Sentolo. Enam kecamatan tersebut terdapat 13 desa yang menjadi langganan kekeringan. Pada 2018, sedikitnya 7.000 kepala keluarga di 109 dusun mengalami krisis air.
"Sebanyak 109 dusun tersebut berada di 23 desa di delapan kecamatan, yakni Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, Pengasih, Sentolo, Nanggulan dan Panjatan," katanya.