Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan beasiswa Gunungkidul Cerdas kepada 800 siswa sekolah dasar (SD), masing-masing sebesar Rp500 ribu per tahun.

Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati di Gunungkidul, Senin, mengatakan beasiswa Gunungkidul Cerdas merupakan bentuk komitmen pemkab dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten tersebut.

"Kami berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar anak-anak," kata Nunuk Setiyowati.

Ia mengatakan beasiswa Gunungkidul Cerdas berbeda dengan Program Indonesia Pintar (PIP) karena sumber anggarannya berasal dari APBD kabupaten.

“Kalau PIP dananya dari APBN, sedangkan Gunungkidul Cerdas bersumber dari APBD kabupaten," katanya.



Ia menyebutkan 800 siswa SD yang mendapat beasiswa Gunungkidul Cerdas berasal dari 18 kecamatan.

Nunuk mengatakan tidak semua siswa mendapatkan beasiswa ini. Penerima harus melalui tahapan seleksi mulai di tingkat sekolah, rayon hingga diusulkan ke Dinas Pendidikan.

"Ada seleksi dan bantuan dikhususkan kepada siswa kurang mampu dan bukan karena prestasi. Tentunya penerima merupakan anak yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” kata Nunuk.

Untuk itu, ia berharap bantuan tersebut bisa dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan anak dalam bersekolah sehingga tidak ada yang putus sekolah.

"Beasiswa itu untuk mendukung pendidikan anak,” katanya.



Untuk menghindari penyalahgunaan beasiswa, menurut dia, akan ada monitoring yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Sebenarnya sudah ada sosialisasi bagi wali murid terkait dengan pemanfaatan beasiswa Gunungkidul Cerdas, tetapi kami juga harus memastikan beasiswa digunakan sesuai dengan tujuan dari pemberian bantuan tersebut,” katanya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan pemberian beasiswa sebagai bentuk komitmen dari pemkab untuk peningkatan pendidikan. Beasiswa yang disalurkan diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung kegiatan belajar.

"Beasiswa ini sebagai stimulan untuk membangkitkan semangat menempuh pendidikan," katanya.

Sunaryanta mengatakan kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan untuk menyambut bonus demografi di Indonesia. Jadi, harus dipersiapkan dari sekarang, salah satunya dengan meningkatkan mutu pendidikan.



"Tantangan ke depan bagi generasi muda sangat berat. Siswa harus bisa menggapai cita-cita untuk beradaptasi pada era globalisasi dan digitalisasi. Jadi, anak-anak harus bersemangat menggapai cita-citanya,” kata dia.
 

Pewarta : Sutarmi
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024