Gunungkidul (ANTARA) - Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai membangun proyek Instalasi Pengolahan Air Seropan di Kalurahan Gombang, Kabupaten Gunungkidul, senilai Rp37,7 miliar yang ditarget selesai pada 18 Desember 2023.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Irawan Jatmiko di Gunungkidul, Kamis, mengatakan pelaksanaan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Seropan ditangani langsung oleh Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) DIY.
"Pelaksanaan merupakan usulan pembangunan yang diajukan oleh Pemkab Gunungkidul. Saat ini, proyek sudah mulai dikerjakan hingga pertengahan akhir tahun ini," kata Irawan Jatmiko.
Ia mengatakan lahan yang digunakan untuk membangun IPA Seropan merupakan milik PDAM. DPUPRKP membantu dalam upaya pemerataan. Selanjutnya setelah jadi akan dimanfaatkan untuk masyarakat di Gunungkidul.
Total anggaran pembangunan IPA Seropan mencapai Rp37,799 miliar. Adapun rinciannya, sebanyak Rp24,10 miliar untuk bangunan instalasi pengolahan berkapasitas 100 liter per detik.
Selain itu, ada juga kegiatan pembangunan prasarana IPA senilai Rp12,606 miliar dan biaya konsultan pengawasan Rp1,091 miliar.
Untuk bangunan pendukung terdiri dari rumah jaga, pondasi beton IPA, atap pelindung, rumah pompa, panel, genset, pagar pengaman, mekanikal elektrik hingga jalan.
“Pengerjaan selama 210 hari dan ditarget selesai pada 18 Desember 2023,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharto mengatakan pembangunan IPA Seropan berkapasitas 100 liter per detik merupakan upaya meningkatkan layanan air bersih di masyarakat. Pada awalnya, pembangunan yang diajukan sebesar 200 liter per detik, tapi baru diakomodasi separuhnya.
“Kami berharap kekurangannya bisa dilanjutkan di tahun depan,” katanya.
Toto menambahkan IPA Seropan ini untuk meningkatkan kualitas layanan, juga dipergunakan dalam rangka perluasan jangkauan akses air bersih ke masyarakat.
"Kami berharap tambahan produksi ini dapat dinikmati warga di Kapanewon/Kecamatan Semanu, Rongkop, Ponjong, Semin hingga Ngawen," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan pembangunan IPA Seropan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan air bersih kepada masyarakat.
Sebelum adanya pembangunan ini, sudah ada kapasitas pengelolaan air bersih sebesar 90 liter per detik.
Hanya saja, pengelolaan air belum optimal dikarenakan masih ada keluhan berkaitan dengan air keruh pada saat musim hujan.
“Dengan tambahan pengelolaan 100 liter per detik, maka keluhan warga tentang air keruh bisa teratasi. Selain itu, kapasitas layanan juga semakin diperluas,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DIY membangun Instalasi Pengolahan Air Seropan di Gunungkidul
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Irawan Jatmiko di Gunungkidul, Kamis, mengatakan pelaksanaan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Seropan ditangani langsung oleh Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) DIY.
"Pelaksanaan merupakan usulan pembangunan yang diajukan oleh Pemkab Gunungkidul. Saat ini, proyek sudah mulai dikerjakan hingga pertengahan akhir tahun ini," kata Irawan Jatmiko.
Ia mengatakan lahan yang digunakan untuk membangun IPA Seropan merupakan milik PDAM. DPUPRKP membantu dalam upaya pemerataan. Selanjutnya setelah jadi akan dimanfaatkan untuk masyarakat di Gunungkidul.
Total anggaran pembangunan IPA Seropan mencapai Rp37,799 miliar. Adapun rinciannya, sebanyak Rp24,10 miliar untuk bangunan instalasi pengolahan berkapasitas 100 liter per detik.
Selain itu, ada juga kegiatan pembangunan prasarana IPA senilai Rp12,606 miliar dan biaya konsultan pengawasan Rp1,091 miliar.
Untuk bangunan pendukung terdiri dari rumah jaga, pondasi beton IPA, atap pelindung, rumah pompa, panel, genset, pagar pengaman, mekanikal elektrik hingga jalan.
“Pengerjaan selama 210 hari dan ditarget selesai pada 18 Desember 2023,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharto mengatakan pembangunan IPA Seropan berkapasitas 100 liter per detik merupakan upaya meningkatkan layanan air bersih di masyarakat. Pada awalnya, pembangunan yang diajukan sebesar 200 liter per detik, tapi baru diakomodasi separuhnya.
“Kami berharap kekurangannya bisa dilanjutkan di tahun depan,” katanya.
Toto menambahkan IPA Seropan ini untuk meningkatkan kualitas layanan, juga dipergunakan dalam rangka perluasan jangkauan akses air bersih ke masyarakat.
"Kami berharap tambahan produksi ini dapat dinikmati warga di Kapanewon/Kecamatan Semanu, Rongkop, Ponjong, Semin hingga Ngawen," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan pembangunan IPA Seropan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan air bersih kepada masyarakat.
Sebelum adanya pembangunan ini, sudah ada kapasitas pengelolaan air bersih sebesar 90 liter per detik.
Hanya saja, pengelolaan air belum optimal dikarenakan masih ada keluhan berkaitan dengan air keruh pada saat musim hujan.
“Dengan tambahan pengelolaan 100 liter per detik, maka keluhan warga tentang air keruh bisa teratasi. Selain itu, kapasitas layanan juga semakin diperluas,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DIY membangun Instalasi Pengolahan Air Seropan di Gunungkidul