Jakarta (ANTARA) - Mata adalah aset penting bagi manusia yang membantu bekerja, beraktivitas, serta mempelajari berbagai hal. Menjaga kesehatan mata sangat penting untuk menghindari gangguan penglihatan yang mengakibatkan sulit beraktivitas sehari-hari.

Bagi para millenial, teknologi merupakan bagian dari keseharian yang tidak terlepaskan. Paparan radiasi dari layar televisi, handphone, komputer, maupun laptop tentunya dapat membahayakan kesehatan jika tidak diantisipasi dengan baik.

Bagi pekerja yang intens bekerja dengan komputer bahkan dapat mengalami computer vision syndrome (CVS), yakni keluhan mata dan penglihatan akibat terlalu lama bekerja di depan komputer.

Pola hidup yang baik dan mengonsumsi makanan bernutrisi sangat diperlukan untuk mencegah mengalami gangguan kesehatan mata.

Dokter spesialis mata Dr. Raissa Vaniana Hartanto Sp.M. mengatakan cara menjaga kesehatan mata bisa dibagi menjadi dua yaitu dari gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi.

"Lifestyle berbahaya yang sering dilakukan seperti jarak dengan gawai terlalu dekat, jarak yang disarankan yaitu 50-60 cm," ujarnya dalam rilis pers, Selasa.


Saat menggunakan gawai, usahakan di tempat yang terang supaya mendapatkan pencahayaan yang baik. Tidak direkomendasikan bermain gawai sembari tiduran.

Selain itu, lanjutnya, perlu juga melakukan pembatasan "screen time". Untuk dewasa sebaiknya hanya enam sampai delapan jam dalam sehari.

Adapun anak-anak usia tiga tahun ke bawah sebaiknya tidak terpapar gawai sama sekali karena dikhawatirkan dapat merusak mata,

"Usia empat sampai enam tahun sebaiknya kurang lebih satu setengah jam sehari, usia tujuh sampai 12 tahun sebaiknya tiga sampai empat jam," ucap dia dalam rilis pers yang diterima, Selasa.

Sementara itu, untuk pekerja yang sering menatap layar laptop disarankan untuk mengistirahatkan mata dengan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit mengistirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat jarak enam meter atau 20 kaki.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tips jaga mata sehat terhindar dari "computer vision syndrome"

Pewarta : Fathur Rochman
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024