Semarang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Semarang Jawa Tengah tetap menggencarkan pentingnya vaksinasi bagi masyarakat meski status pandemi COVID-19 di Indonesia sudah dicabut dan berganti dengan endemi.
"Memang sudah endemi, tapi vaksinasi terus kami gencarkan, terutama vaksin keempat," kata Kepala Dinkes Kota Semarang Dokter Abdul Hakam di Semarang, Selasa.
Menurut dia, capaian vaksinasi dosis keempat atau vaksinasi penguat dosis kedua di Kota Semarang memang masih sedikit, yakni 22 persen, sedangkan capaian di Provinsi Jawa Tengah 39 persen.
Ia mengimbau masyarakat yang belum mendapatkan vaksin keempat untuk segera melakukan vaksinasi dengan datang ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
"Sepanjang vaksin diperbolehkan secara medis, terutama memang yang angka antibodinya turun memang harus vaksin. Kedua, orang-orang dengan kerentanan tinggi, seperti lansia dan anak-anak," katanya.
Bagi anak-anak yang memang sudah boleh mendapatkan vaksin penguat dosis kedua, lanjut dia, sebaiknya tetap dilakukan vaksinasi.
"Sebab begini, 're-emerging disease' atau penyakit yang dulu sudah pernah ada sekarang muncul lagi, itu setiap tahun selalu mengancam. Apalagi mau musim hujan, biasanya kan bulan ke 10-11," katanya.
"Memang sudah endemi, tapi vaksinasi terus kami gencarkan, terutama vaksin keempat," kata Kepala Dinkes Kota Semarang Dokter Abdul Hakam di Semarang, Selasa.
Menurut dia, capaian vaksinasi dosis keempat atau vaksinasi penguat dosis kedua di Kota Semarang memang masih sedikit, yakni 22 persen, sedangkan capaian di Provinsi Jawa Tengah 39 persen.
Ia mengimbau masyarakat yang belum mendapatkan vaksin keempat untuk segera melakukan vaksinasi dengan datang ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
"Sepanjang vaksin diperbolehkan secara medis, terutama memang yang angka antibodinya turun memang harus vaksin. Kedua, orang-orang dengan kerentanan tinggi, seperti lansia dan anak-anak," katanya.
Bagi anak-anak yang memang sudah boleh mendapatkan vaksin penguat dosis kedua, lanjut dia, sebaiknya tetap dilakukan vaksinasi.
"Sebab begini, 're-emerging disease' atau penyakit yang dulu sudah pernah ada sekarang muncul lagi, itu setiap tahun selalu mengancam. Apalagi mau musim hujan, biasanya kan bulan ke 10-11," katanya.