Yogyakarta (ANTARA) - Langkah menggelorakan nilai dan ideologi Pancasila yang digali oleh Proklamator RI, penting terus dijalankan dengan jalan kebudayaan. Tiap daerah di Indonesia memiliki identitas dan keberagaman budaya yang menjadi bagian kebhinekaan dalam bingkai NKRI.
DIY dengan Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan lalu Bali dengan Peraturan Gubernur untuk dasar pijakan komitmen pemda memperkuat dan sosialisasi kan ideologi Pancasila kepada masyarakat luas.
"Bulan Bung Karno penting guna sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. DIY, lewat Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022 adalah bentuk komitmen DIY mengembangkan dan mengajarkan Pancasila seperti yang digali oleh Bung Karno. Kita peringati hari bersejarah, yang tiap 1 Juni ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo jadi hari lahir Pancasila. Di Bali peringatan Bulan Bung Karno terlaksana baik hingga tingkat desa ditopang dengan gotong royong, sesuai Peraturan Gubernur Bali, " kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY, Rabu, 5/7/2023
Hadirnya Bulan Bung Karno yang diperingati setiap bulan Juni untuk menandai hari lahir Pancasila, 1 Juni 1945, hari kelahiran Bung Karno pada 6 Juni dan wafatnya Proklamator RI pada 21 Juni kini telah menjadi peristiwa kebudayaan bagi bangsa Indonesia untuk mempererat rasa persatuan, jaga NKRI dan menjaga kebhinekaan.
Eko Suwanto menyebutkan ada tiga oleh-oleh penting dari kunjungan Komisi A DPRD DIY bersama awak media ke Bali, tepatnya ke kabupaten Buleleng tempat lahirnya ibunda Bung Karno, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben. 3 oleh oleh ini merupakan potensi kerjasama DIY dan Bali dalam Sinau Pancasila sekaligus mengembangkan pariwisata berbasis sejarah perjuangan Bung Karno.
Pertama, pentingnya pewarisan nilai kebangsaan dengan jalan budaya. Ada jejak sejarah sosok perempuan yang melahirkan tokoh Proklamator RI perlu diketahui generasi muda.
"Napak tilas ini mengingatkan kita semua, ada sosok perempuan dalam sejarah ke-Indonesiaan, bagaimana ke-bhinnekaan kita hadir dalam kehidupan masyarakat di Pura Bale Ageng, Buleleng. Pemda Bali dengan komitmen jalan kebudayaan satu nafas dengan langkah DIY guna terus menggelorakan nilai Pancasila. Kita perlu hormati sosok perempuan, dari rahim seorang ibu Ida Ayu Nyoman Rai Srimben yang menikah dengan Raden Soekemi Sosrodihardjo lahir tokoh bangsa, Bung Karno, Proklamator RI," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.
Kedua, di kabupaten Buleleng Bali, ada ruang terbuka hijau seluas 2 hektar yang bisa diakses oleh masyarakat umum secara gratis.Patung Bung Karno menjadi ikon simbol penting dalam komitmen menjaga NKRI, jaga kebhinekaan Indonesia. Tata kelolanya dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Buleleng Bali.
Keberadaan ruang terbuka hijau yang hadirkan simbol tokoh bangsa, bisa menjadi inspirasi bagi DIY, termasuk bagi pemda Kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul juga Kulonprogo dalam membangun kawasan dan pengembangan ruang terbuka hijau.
"Bagaimana pengembangan ruang terbuka hijau, sekaligus bisa mewariskan nilai, keteladanan tokoh bangsa dihadirkan. Kalau di DIY, dibangun sejumlah embung dengan area hijau yang luas, apa yang dikerjakan Dinas Lingkungan Hidup Buleleng bisa jadi inspirasi. Ada banyak tokoh bangsa di Yogyakarta yang berperan dalam BPUPKI, turut serta sumbangkan pemikiran untuk Indonesia merdeka. Tokoh bangsa bisa dihadirkan dalam monumen, museum tokoh bangsa di Yogyakarta," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.
Ketiga, pengembangan pariwisata berbasis sejarah kebangsaan Indonesia. Bali dan DIY penting bekerjasama dalam bidang kepariwisataan secara lebih baik. Relasi dua provinsi baik Bali dan DIY perekonomian masyarakat ditopang oleh sektor pariwisata.
"Kerjasama Bali dan DIY di bidang kepariwisataan bisa dikembangkan lebih baik ke depan. Termasuk bagaimana bersama-sama dalam pengembangan wisata sejarah tokoh bangsa. Ada ikatan sejarah kebangsaan, Bali juga DIY dan peran jaga NKRI, kebhinekaan Indonesia. Melalui jalan kebudayaan, langkah menggelorakan ideologi Pancasila harus jadi satu nafas untuk mewujudkan nilai Trisakti, berkepribadian dalam kebudayaan, spirit nilai implementasi pemikiran Bung Karno. Kedepan kita harapkan Pemda DIY membangun museum Bung Karno dan museum para pahlawan bangsa," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.
Di dalam kunjungan ke Bali, urusan kerjasama kepariwisataan utama nya mewujudkan pariwisata berkualitas, dalam pengertian menghadirkan kepariwisataan dengan tetap dalam bingkai pelestarian budaya Indonesia, menjadi catatan dalam dialog Komisi A DPRD DIY dengan pemda Bali.
"Bali, kita pahami banyak menarik bagi turis asing tapi ke depan Pemda Bali punya rencana pengembangan wisata berkualitas. Lewat jalan kebudayaan digelar aneka festival untuk menggelorakan ideologi Pancasila. Ada semangat jaga NKRI, jaga kebhinnekaan dan ke-Indonesiaan dalam aneka lomba seni, pidato, baca puisi dan gelar budaya selama Bulan Bung Karno di bulan Juni 2023. DIY juga memiliki potensi yang hebat. Baik dari sisi sejarah maupun pelaku festival. Tinggal Pemda memberikan fasilitasi dengan strategi sinergi dan kolaborasi akan dapat menciptakan destinasi wisata sejarah yang hebat," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY. (*)
DIY dengan Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan lalu Bali dengan Peraturan Gubernur untuk dasar pijakan komitmen pemda memperkuat dan sosialisasi kan ideologi Pancasila kepada masyarakat luas.
"Bulan Bung Karno penting guna sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan. DIY, lewat Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022 adalah bentuk komitmen DIY mengembangkan dan mengajarkan Pancasila seperti yang digali oleh Bung Karno. Kita peringati hari bersejarah, yang tiap 1 Juni ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo jadi hari lahir Pancasila. Di Bali peringatan Bulan Bung Karno terlaksana baik hingga tingkat desa ditopang dengan gotong royong, sesuai Peraturan Gubernur Bali, " kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY, Rabu, 5/7/2023
Hadirnya Bulan Bung Karno yang diperingati setiap bulan Juni untuk menandai hari lahir Pancasila, 1 Juni 1945, hari kelahiran Bung Karno pada 6 Juni dan wafatnya Proklamator RI pada 21 Juni kini telah menjadi peristiwa kebudayaan bagi bangsa Indonesia untuk mempererat rasa persatuan, jaga NKRI dan menjaga kebhinekaan.
Eko Suwanto menyebutkan ada tiga oleh-oleh penting dari kunjungan Komisi A DPRD DIY bersama awak media ke Bali, tepatnya ke kabupaten Buleleng tempat lahirnya ibunda Bung Karno, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben. 3 oleh oleh ini merupakan potensi kerjasama DIY dan Bali dalam Sinau Pancasila sekaligus mengembangkan pariwisata berbasis sejarah perjuangan Bung Karno.
Pertama, pentingnya pewarisan nilai kebangsaan dengan jalan budaya. Ada jejak sejarah sosok perempuan yang melahirkan tokoh Proklamator RI perlu diketahui generasi muda.
"Napak tilas ini mengingatkan kita semua, ada sosok perempuan dalam sejarah ke-Indonesiaan, bagaimana ke-bhinnekaan kita hadir dalam kehidupan masyarakat di Pura Bale Ageng, Buleleng. Pemda Bali dengan komitmen jalan kebudayaan satu nafas dengan langkah DIY guna terus menggelorakan nilai Pancasila. Kita perlu hormati sosok perempuan, dari rahim seorang ibu Ida Ayu Nyoman Rai Srimben yang menikah dengan Raden Soekemi Sosrodihardjo lahir tokoh bangsa, Bung Karno, Proklamator RI," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.
Kedua, di kabupaten Buleleng Bali, ada ruang terbuka hijau seluas 2 hektar yang bisa diakses oleh masyarakat umum secara gratis.Patung Bung Karno menjadi ikon simbol penting dalam komitmen menjaga NKRI, jaga kebhinekaan Indonesia. Tata kelolanya dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Buleleng Bali.
Keberadaan ruang terbuka hijau yang hadirkan simbol tokoh bangsa, bisa menjadi inspirasi bagi DIY, termasuk bagi pemda Kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul juga Kulonprogo dalam membangun kawasan dan pengembangan ruang terbuka hijau.
"Bagaimana pengembangan ruang terbuka hijau, sekaligus bisa mewariskan nilai, keteladanan tokoh bangsa dihadirkan. Kalau di DIY, dibangun sejumlah embung dengan area hijau yang luas, apa yang dikerjakan Dinas Lingkungan Hidup Buleleng bisa jadi inspirasi. Ada banyak tokoh bangsa di Yogyakarta yang berperan dalam BPUPKI, turut serta sumbangkan pemikiran untuk Indonesia merdeka. Tokoh bangsa bisa dihadirkan dalam monumen, museum tokoh bangsa di Yogyakarta," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.
Ketiga, pengembangan pariwisata berbasis sejarah kebangsaan Indonesia. Bali dan DIY penting bekerjasama dalam bidang kepariwisataan secara lebih baik. Relasi dua provinsi baik Bali dan DIY perekonomian masyarakat ditopang oleh sektor pariwisata.
"Kerjasama Bali dan DIY di bidang kepariwisataan bisa dikembangkan lebih baik ke depan. Termasuk bagaimana bersama-sama dalam pengembangan wisata sejarah tokoh bangsa. Ada ikatan sejarah kebangsaan, Bali juga DIY dan peran jaga NKRI, kebhinekaan Indonesia. Melalui jalan kebudayaan, langkah menggelorakan ideologi Pancasila harus jadi satu nafas untuk mewujudkan nilai Trisakti, berkepribadian dalam kebudayaan, spirit nilai implementasi pemikiran Bung Karno. Kedepan kita harapkan Pemda DIY membangun museum Bung Karno dan museum para pahlawan bangsa," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.
Di dalam kunjungan ke Bali, urusan kerjasama kepariwisataan utama nya mewujudkan pariwisata berkualitas, dalam pengertian menghadirkan kepariwisataan dengan tetap dalam bingkai pelestarian budaya Indonesia, menjadi catatan dalam dialog Komisi A DPRD DIY dengan pemda Bali.
"Bali, kita pahami banyak menarik bagi turis asing tapi ke depan Pemda Bali punya rencana pengembangan wisata berkualitas. Lewat jalan kebudayaan digelar aneka festival untuk menggelorakan ideologi Pancasila. Ada semangat jaga NKRI, jaga kebhinnekaan dan ke-Indonesiaan dalam aneka lomba seni, pidato, baca puisi dan gelar budaya selama Bulan Bung Karno di bulan Juni 2023. DIY juga memiliki potensi yang hebat. Baik dari sisi sejarah maupun pelaku festival. Tinggal Pemda memberikan fasilitasi dengan strategi sinergi dan kolaborasi akan dapat menciptakan destinasi wisata sejarah yang hebat," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY. (*)