Jakarta (ANTARA) - Taman Safari II Jatim atau juga dikenal sebagai Taman Safari Prigen, merupakan kebun binatang yang menjadi salah satu destinasi wisata populer di Pulau Jawa yang menghadirkan beragam jenis satwa dari berbagai belahan dunia.
Berdiri pada tahun 1997, Taman Safari II Jatim menjadi unit tertua kedua dari grup Taman Safari Indonesia setelah Taman Safari Bogor, Jawa Barat.
Taman Safari II Jatim berlokasi di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 67 kilometer dari Surabaya, perjalanan menuju Taman Safari II Jatim dapat ditempuh dalam waktu 1,5 hingga 2 jam dari ibu kota Jatim itu.
Dibangun di atas lahan seluas 350 hektar, Taman Safari II Jatim menjadi taman safari terluas di Indonesia, bahkan Asia. Kebun binatang sekaligus zona konservasi satwa itu terletak di kaki Gunung Arjuna sehingga para pengunjung tidak hanya disuguhi pemandangan alam yang memanjakan mata tetapi juga udara sejuk dataran tinggi yang menenangkan.
Taman Safari II Jatim terbagi menjadi beberapa zona rekreasi di antaranya Safari Adventure, Baby Zoo, Recreation Area, dan Australiana. Taman wisata satwa tersebut juga menyediakan fasilitas hotel di antaranya Baobab Safari Resort yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk menginap jika ingin menikmati objek wisata ini lebih dari satu hari.
Berinteraksi dengan satwa dunia di Safari Adventure
Dengan menyuguhkan konsep wisata konservasi sekaligus edukasi satwa secara interaktif dan menyenangkan, Taman Safari II Jatim memiliki koleksi sebanyak 217 spesies satwa yang berasal dari berbagai belahan dunia.
Di area Safari Adventure pengunjung disuguhkan beragam jenis satwa yang berkeliaran seperti di habitat aslinya. Pengunjung dapat menjelajahi area Safari Adventure dengan kendaraan pribadi atau angkutan khusus pengunjung yang telah disediakan.
Pengunjung akan menjelajahi area Safari Adventure selama kurang lebih 45 menit hingga 1 jam. Pengunjung akan serasa dibawa keliling dunia dengan menyaksikan sekaligus berinteraksi dengan satwa-satwa yang terbagi menjadi beberapa zona sesuai dengan wilayah asal masing-masing spesies.
Perjalanan Safari Adventure dibuka dengan Zona Amerika-Eropa yang berisi berbagai jenis satwa khas benua Amerika dan Eropa. Zona Amerika-Eropa didesain dengan konsep hutan pinus ala hutan-hutan di benua Amerika dan Eropa untuk menyesuaikan dengan habitat aslinya.
Sekelompok bison Eropa yang berkeliaran di Zona Amerika-Eropa kawasan Safari Adventure. (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)
Pohon-pohon pinus yang berdiri kokoh di Zona Amerika-Eropa adalah pohon penghuni wilayah Prigen yang telah tumbuh di kawasan tersebut, bahkan sebelum Taman Safari II Jatim berdiri. Jenis satwa yang berkeliaran bebas di kawasan Zona Amerika-Eropa antara lain bison Eropa, bison Amerika, llama, rusa elk, dan kalkun.
Setelah menjelajahi Zona Amerika-Eropa, pengunjung akan memasuki zona yang cukup membuat jantung berdebar yaitu Zona Karnivora. Zona Karnivora dihuni oleh tiga kawanan jenis satwa pemakan daging yaitu beruang coklat, harimau Benggala, dan singa.
Zona Karnivora memiliki daya tarik tersendiri karena di sana pengunjung bisa mencoba pengalaman menantang memberi makan secara langsung para satwa karnivora dari jarak yang sangat dekat melalui wahana Carnivore Feeding Adventure.
Dengan merogoh kocek Rp150 ribu, pengunjung akan menaiki sebuah kendaraan truk yang sudah dimodifikasi di mana bagian belakang truk dipasang jeruji besi yang cukup kuat berbentuk seperti kandang dengan kapasitas 16 orang.
Dari balik kandang besi tersebut, pengunjung berkesempatan untuk memberikan daging untuk makan satwa melalui celah jeruji. Satwa-satwa karnivora otomatis akan mendekati truk dan menjulurkan kepalanya. Para pengunjung akan sangat dekat dengan para satwa karnivora, bahkan sampai bisa mendengar suara dengkuran serta hembusan nafasnya dengan jelas.
Pengunjung tidak perlu khawatir terhadap faktor keamanan wahana Carnivore Feeding Adventure karena selain dilindungi oleh kandang besi yang kuat, dua orang penjaga selalu mendampingi sekaligus memastikan keselamatan pengunjung.
Salah satu satwa penghuni Zona Karnivora adalah seekor singa jantan bernama Frans yang beberapa waktu lalu sempat viral karena menyeruduk mobil pengunjung.
Insiden tersebut dipicu oleh perkelahian antara Frans dan seekor singa jantan lainnya bernama Debo ketika masa kawin untuk menunjukkan dominasi di antara para singa betina. Ketika perkelahian keduanya dilerai oleh petugas, Frans justru lari dan menabrak mobil tersebut. Alhasil bagian sisi kiri belakang mobil mengalami kerusakan.
Setelah merasakan pengelaman mendebarkan di Zona Karnivora, pengunjung akan diajak menjelajahi Zona Asia. Begitu memasuki Zona Asia pengunjung akan disambut oleh ornamen yang menyerupai Candi Angkor Wat di Kamboja.
Zona Asia menghadirkan sejumlah spesies satwa khas Nusantara mulai dari banteng jawa, rusa sambar, rusa Timor, rusa totol, beruang madu, siamang, bangau tongtong, babi kutil, rusa Bawean, tapir, macan tutul, komodo, buaya muara, dan babirusa.
Selain satwa endemik Indonesia, Zona Asia juga menghadirkan spesies satwa yang berasal dari negara Asia lainnya seperti unta punuk dua dari China dan beruang hitam asal Himalaya.
Perjalanan Safari Adventure ditutup dengan Zona Afrika. Bagi pengunjung yang pernah menonton serial animasi Disney "Lion King" akan familiar dengan beragam spesies satwa asal Afrika yang berkeliaran di area ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Berinteraksi lebih dekat dengan ragam satwa di Taman Safari II Jatim
Berdiri pada tahun 1997, Taman Safari II Jatim menjadi unit tertua kedua dari grup Taman Safari Indonesia setelah Taman Safari Bogor, Jawa Barat.
Taman Safari II Jatim berlokasi di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 67 kilometer dari Surabaya, perjalanan menuju Taman Safari II Jatim dapat ditempuh dalam waktu 1,5 hingga 2 jam dari ibu kota Jatim itu.
Dibangun di atas lahan seluas 350 hektar, Taman Safari II Jatim menjadi taman safari terluas di Indonesia, bahkan Asia. Kebun binatang sekaligus zona konservasi satwa itu terletak di kaki Gunung Arjuna sehingga para pengunjung tidak hanya disuguhi pemandangan alam yang memanjakan mata tetapi juga udara sejuk dataran tinggi yang menenangkan.
Taman Safari II Jatim terbagi menjadi beberapa zona rekreasi di antaranya Safari Adventure, Baby Zoo, Recreation Area, dan Australiana. Taman wisata satwa tersebut juga menyediakan fasilitas hotel di antaranya Baobab Safari Resort yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk menginap jika ingin menikmati objek wisata ini lebih dari satu hari.
Berinteraksi dengan satwa dunia di Safari Adventure
Dengan menyuguhkan konsep wisata konservasi sekaligus edukasi satwa secara interaktif dan menyenangkan, Taman Safari II Jatim memiliki koleksi sebanyak 217 spesies satwa yang berasal dari berbagai belahan dunia.
Di area Safari Adventure pengunjung disuguhkan beragam jenis satwa yang berkeliaran seperti di habitat aslinya. Pengunjung dapat menjelajahi area Safari Adventure dengan kendaraan pribadi atau angkutan khusus pengunjung yang telah disediakan.
Pengunjung akan menjelajahi area Safari Adventure selama kurang lebih 45 menit hingga 1 jam. Pengunjung akan serasa dibawa keliling dunia dengan menyaksikan sekaligus berinteraksi dengan satwa-satwa yang terbagi menjadi beberapa zona sesuai dengan wilayah asal masing-masing spesies.
Perjalanan Safari Adventure dibuka dengan Zona Amerika-Eropa yang berisi berbagai jenis satwa khas benua Amerika dan Eropa. Zona Amerika-Eropa didesain dengan konsep hutan pinus ala hutan-hutan di benua Amerika dan Eropa untuk menyesuaikan dengan habitat aslinya.
Pohon-pohon pinus yang berdiri kokoh di Zona Amerika-Eropa adalah pohon penghuni wilayah Prigen yang telah tumbuh di kawasan tersebut, bahkan sebelum Taman Safari II Jatim berdiri. Jenis satwa yang berkeliaran bebas di kawasan Zona Amerika-Eropa antara lain bison Eropa, bison Amerika, llama, rusa elk, dan kalkun.
Setelah menjelajahi Zona Amerika-Eropa, pengunjung akan memasuki zona yang cukup membuat jantung berdebar yaitu Zona Karnivora. Zona Karnivora dihuni oleh tiga kawanan jenis satwa pemakan daging yaitu beruang coklat, harimau Benggala, dan singa.
Zona Karnivora memiliki daya tarik tersendiri karena di sana pengunjung bisa mencoba pengalaman menantang memberi makan secara langsung para satwa karnivora dari jarak yang sangat dekat melalui wahana Carnivore Feeding Adventure.
Dengan merogoh kocek Rp150 ribu, pengunjung akan menaiki sebuah kendaraan truk yang sudah dimodifikasi di mana bagian belakang truk dipasang jeruji besi yang cukup kuat berbentuk seperti kandang dengan kapasitas 16 orang.
Dari balik kandang besi tersebut, pengunjung berkesempatan untuk memberikan daging untuk makan satwa melalui celah jeruji. Satwa-satwa karnivora otomatis akan mendekati truk dan menjulurkan kepalanya. Para pengunjung akan sangat dekat dengan para satwa karnivora, bahkan sampai bisa mendengar suara dengkuran serta hembusan nafasnya dengan jelas.
Pengunjung tidak perlu khawatir terhadap faktor keamanan wahana Carnivore Feeding Adventure karena selain dilindungi oleh kandang besi yang kuat, dua orang penjaga selalu mendampingi sekaligus memastikan keselamatan pengunjung.
Salah satu satwa penghuni Zona Karnivora adalah seekor singa jantan bernama Frans yang beberapa waktu lalu sempat viral karena menyeruduk mobil pengunjung.
Insiden tersebut dipicu oleh perkelahian antara Frans dan seekor singa jantan lainnya bernama Debo ketika masa kawin untuk menunjukkan dominasi di antara para singa betina. Ketika perkelahian keduanya dilerai oleh petugas, Frans justru lari dan menabrak mobil tersebut. Alhasil bagian sisi kiri belakang mobil mengalami kerusakan.
Setelah merasakan pengelaman mendebarkan di Zona Karnivora, pengunjung akan diajak menjelajahi Zona Asia. Begitu memasuki Zona Asia pengunjung akan disambut oleh ornamen yang menyerupai Candi Angkor Wat di Kamboja.
Zona Asia menghadirkan sejumlah spesies satwa khas Nusantara mulai dari banteng jawa, rusa sambar, rusa Timor, rusa totol, beruang madu, siamang, bangau tongtong, babi kutil, rusa Bawean, tapir, macan tutul, komodo, buaya muara, dan babirusa.
Selain satwa endemik Indonesia, Zona Asia juga menghadirkan spesies satwa yang berasal dari negara Asia lainnya seperti unta punuk dua dari China dan beruang hitam asal Himalaya.
Perjalanan Safari Adventure ditutup dengan Zona Afrika. Bagi pengunjung yang pernah menonton serial animasi Disney "Lion King" akan familiar dengan beragam spesies satwa asal Afrika yang berkeliaran di area ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Berinteraksi lebih dekat dengan ragam satwa di Taman Safari II Jatim