Yogyakarta (ANTARA) - Komunitas perempuan yang berkarya pada perusahaan pelat merah atau Srikandi BUMN mengajak mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berkontribusi meningkatkan keterwakilan perempuan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Adik-adik mahasiswa agar mengenal dan berpartisipasi dalam upaya meningkatkan keterwakilan perempuan di BUMN," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Taspen (Persero) Diyantini Soesilowati dalam acara Srikandi BUMN Goes To Campus di Kampus UII, Yogyakarta, Senin.
Diyantini menuturkan untuk berkontribusi membangun negeri melalui perusahaan milik negara, para mahasiswa perlu terus belajar dan mengasah keterampilan yang dimiliki.
"Selain itu yang paling penting juga mulai hari ini adik-adik harus membangun jejaring atau networking karena memiliki peran penting untuk mendukung karya kita termasuk di BUMN," kata dia.
Menurut Diyantini, pada tahun ini Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan 25 persen perempuan menduduki posisi strategis setingkat direksi di perusahaan BUMN dan 10 persen oleh kalangan milenial.
Meski demikian, untuk menduduki jajaran top tersebut, kata dia, dipastikan perempuan harus memiliki kompetensi dan kemampuan yang mumpuni.
"Hal tersebut dapat dimulai dari sekarang contohnya keikutsertaan adik-adik semua dalam kegiatan-kegiatan organisasi yang ada di kampus ini atau organisasi sosial lainnya," kata dia.
Menurut Diyantini, kiprah atau peran serta perempuan Indonesia dalam berpartisipasi membangun negeri saat ini sudah cukup banyak dan membanggakan.
Dia mencontohkan di PT Taspen tercatat sebanyak tiga orang direksi merupakan perempuan atau 43 persen, perempuan juga menduduki level BOD (Board of Directur) minus 1 mencapai 23 persen, dan pegawai milenial mencapai 82,4 persen dimana hampir di atas 50 persen adalah perempuan.
"Ini membanggakan dan sangat luar biasa bahwa peran serta para wanita saat ini sudah banyak memberikan kontribusi membangun negeri," kata dia.
Rektor UII Prof Fathul Wahid mengatakan Islam hadir memberikan pengakuan dan memuliakan perempuan sangat luar biasa. Salah satunya adalah memberikan perempuan hak dalam hukum pembagian harta waris.
Hal itu jauh berbeda dengan masa pra-Islam atau Arab jahiliyah yang kala itu terdapat tradisi mengubur hidup-hidup bayi perempuan karena dianggap sebagai aib.
"Ketika Islam hadir pengakuan memuliakan perempuan sangat luar biasa dan itu harusnya kita rawat, kita galang, kita lantangkan, dan kita berharap ujungnya adalah kita menempatkan perempuan pada posisi mulia dan setara dengan laki-laki," kata Fathul Wahid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Srikandi BUMN ajak UII tingkatkan keterwakilan perempuan di BUMN
"Adik-adik mahasiswa agar mengenal dan berpartisipasi dalam upaya meningkatkan keterwakilan perempuan di BUMN," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Taspen (Persero) Diyantini Soesilowati dalam acara Srikandi BUMN Goes To Campus di Kampus UII, Yogyakarta, Senin.
Diyantini menuturkan untuk berkontribusi membangun negeri melalui perusahaan milik negara, para mahasiswa perlu terus belajar dan mengasah keterampilan yang dimiliki.
"Selain itu yang paling penting juga mulai hari ini adik-adik harus membangun jejaring atau networking karena memiliki peran penting untuk mendukung karya kita termasuk di BUMN," kata dia.
Menurut Diyantini, pada tahun ini Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan 25 persen perempuan menduduki posisi strategis setingkat direksi di perusahaan BUMN dan 10 persen oleh kalangan milenial.
Meski demikian, untuk menduduki jajaran top tersebut, kata dia, dipastikan perempuan harus memiliki kompetensi dan kemampuan yang mumpuni.
"Hal tersebut dapat dimulai dari sekarang contohnya keikutsertaan adik-adik semua dalam kegiatan-kegiatan organisasi yang ada di kampus ini atau organisasi sosial lainnya," kata dia.
Menurut Diyantini, kiprah atau peran serta perempuan Indonesia dalam berpartisipasi membangun negeri saat ini sudah cukup banyak dan membanggakan.
Dia mencontohkan di PT Taspen tercatat sebanyak tiga orang direksi merupakan perempuan atau 43 persen, perempuan juga menduduki level BOD (Board of Directur) minus 1 mencapai 23 persen, dan pegawai milenial mencapai 82,4 persen dimana hampir di atas 50 persen adalah perempuan.
"Ini membanggakan dan sangat luar biasa bahwa peran serta para wanita saat ini sudah banyak memberikan kontribusi membangun negeri," kata dia.
Rektor UII Prof Fathul Wahid mengatakan Islam hadir memberikan pengakuan dan memuliakan perempuan sangat luar biasa. Salah satunya adalah memberikan perempuan hak dalam hukum pembagian harta waris.
Hal itu jauh berbeda dengan masa pra-Islam atau Arab jahiliyah yang kala itu terdapat tradisi mengubur hidup-hidup bayi perempuan karena dianggap sebagai aib.
"Ketika Islam hadir pengakuan memuliakan perempuan sangat luar biasa dan itu harusnya kita rawat, kita galang, kita lantangkan, dan kita berharap ujungnya adalah kita menempatkan perempuan pada posisi mulia dan setara dengan laki-laki," kata Fathul Wahid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Srikandi BUMN ajak UII tingkatkan keterwakilan perempuan di BUMN