Kulon Progo, DIY (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyusun Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Periode 2026-2045 dengan titik berat menyambut investasi seiring adanya Bandara Internasional Yogyakarta.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, DIY, Rabu, mengatakan saat ini Kulon Progo memiliki potensi strategis dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta.
"Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) sudah memberi efek besar terhadap pertumbuhan ekonomi dengan banyak masuk investasi dan lainnya. Namun demikian, nantinya penyusunan RPJPD tetap harus sesuai dengan rencana detail tata ruang (RTRW) yang sedang di-review sesuai dengan RTRW DIY," kata Aris.
Ia mengatakan berdasarkan hasil penilaian, RPJPD 2005-2025 Kulon Progo telah selesai tepat waktu proses pelaporannya dengan hasil indikator makro dari indeks pembangunan manusia (IPM) yang menunjukkan peningkatan signifikan dari posisi awal.
"Indikator makro kita, dari IPM, dari awal RPJPD, posisi kita ada di 71,5. Di akhir RPJPD kita, posisi ada di 75,46. Ini peningkatan luar biasa, walaupun ada perubahan mekanisme penilaian. Meski sempat ada penurunan di 68, tapi trennya naik terus sampai di periode terakhir," kata Aris.
Untuk itu, lanjut Aris, Bappeda Kulon Progo menyelenggarakan orientasi sebagai media konsultasi publik untuk menggali saran masukan terkait dengan penyusunan RPJPD Kabupaten tahun 2026-2045.
Menurutnya, meskipun selama ini pembangunan telah dilaksanakan secara optimal, namun harapannya dalam kurun 20 tahun ke depan pembangunan bisa lebih baik lagi dan tidak tertinggal dari daerah lainnya.
"Harus kita manfaatkan momen ini agar lompatan pembangunan yang tertuang dalam RPJPD, dan nanti dirinci pada RPJMD, bagaimana ke depannya. Kita punya potensi yang luar biasa, baik melalui program strategis nasional, provinsi dan kabupaten," kata Aris.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan perencanaan penyusunan RPJPD Kabupaten Kulon Progo 2026-2045 merupakan visi misi impian Kabupaten Kulon Progo 20 tahun ke depan, sehingga dengan orientasi ini diharapkan dapat seluruh perangkat daerah dapat berkontribusi di dalam prosesnya.
"Orientasi perencanaan penyusunan dokumen RPJPD Kabupaten 2026-2045 menjadi hal yang bagus, karena OPD dapat berkontribusi," kata Ni Made.
Ni Made mengatakan kualitas perencanaan Kulon Progo sudah sangat bagus. Hal itu juga telah dibarengi dengan pencapaian indikator makro yang bagus pula. Meskipun khusus terkait kemiskinan, ada target nol persen kemiskinan ekstrim untuk lansia atau difabel yang sudah tidak bisa diberdayakan lagi.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama. Pertama, diselesaikan dengan data. Data menjadi hal yang penting untuk menangani target. Harus ada keberpihakan anggaran yang berasal dari usulan," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, DIY, Rabu, mengatakan saat ini Kulon Progo memiliki potensi strategis dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta.
"Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) sudah memberi efek besar terhadap pertumbuhan ekonomi dengan banyak masuk investasi dan lainnya. Namun demikian, nantinya penyusunan RPJPD tetap harus sesuai dengan rencana detail tata ruang (RTRW) yang sedang di-review sesuai dengan RTRW DIY," kata Aris.
Ia mengatakan berdasarkan hasil penilaian, RPJPD 2005-2025 Kulon Progo telah selesai tepat waktu proses pelaporannya dengan hasil indikator makro dari indeks pembangunan manusia (IPM) yang menunjukkan peningkatan signifikan dari posisi awal.
"Indikator makro kita, dari IPM, dari awal RPJPD, posisi kita ada di 71,5. Di akhir RPJPD kita, posisi ada di 75,46. Ini peningkatan luar biasa, walaupun ada perubahan mekanisme penilaian. Meski sempat ada penurunan di 68, tapi trennya naik terus sampai di periode terakhir," kata Aris.
Untuk itu, lanjut Aris, Bappeda Kulon Progo menyelenggarakan orientasi sebagai media konsultasi publik untuk menggali saran masukan terkait dengan penyusunan RPJPD Kabupaten tahun 2026-2045.
Menurutnya, meskipun selama ini pembangunan telah dilaksanakan secara optimal, namun harapannya dalam kurun 20 tahun ke depan pembangunan bisa lebih baik lagi dan tidak tertinggal dari daerah lainnya.
"Harus kita manfaatkan momen ini agar lompatan pembangunan yang tertuang dalam RPJPD, dan nanti dirinci pada RPJMD, bagaimana ke depannya. Kita punya potensi yang luar biasa, baik melalui program strategis nasional, provinsi dan kabupaten," kata Aris.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan perencanaan penyusunan RPJPD Kabupaten Kulon Progo 2026-2045 merupakan visi misi impian Kabupaten Kulon Progo 20 tahun ke depan, sehingga dengan orientasi ini diharapkan dapat seluruh perangkat daerah dapat berkontribusi di dalam prosesnya.
"Orientasi perencanaan penyusunan dokumen RPJPD Kabupaten 2026-2045 menjadi hal yang bagus, karena OPD dapat berkontribusi," kata Ni Made.
Ni Made mengatakan kualitas perencanaan Kulon Progo sudah sangat bagus. Hal itu juga telah dibarengi dengan pencapaian indikator makro yang bagus pula. Meskipun khusus terkait kemiskinan, ada target nol persen kemiskinan ekstrim untuk lansia atau difabel yang sudah tidak bisa diberdayakan lagi.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama. Pertama, diselesaikan dengan data. Data menjadi hal yang penting untuk menangani target. Harus ada keberpihakan anggaran yang berasal dari usulan," katanya.