Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan tidak ada sanksi yang diberikan kepada Budiman Sudjatmiko usai mengunjungi kediaman bakal calon presiden (capres) Gerindra Prabowo Subianto.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDIP: Budiman Sudjatmiko tak diberikan sanksi usai bertemu Prabowo
Hal itu disampaikan oleh Komarudin saat memberikan keterangan pers usai meminta klarifikasi kepada Budiman Sudjatmiko di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat sore.
"Tidak (ada sanksi), hanya memberi peringatan untuk kembali ke garis organisasi," ujar Komar.
Meski begitu, dirinya hanya memberikan peringatan kepada Budiman untuk kembali ke jalur organisasi partai.
Menurut Komar, kedatangan Budiman ke rumah pribadi Prabowo bukan untuk menyampaikan dukungan di Pilpres 2024. Budiman mengaku niatnya hanya ingin melakukan konsolidasi terhadap dua sosok capres yang saat ini akan maju sebagai presiden.
"Tadi saya panggil beliau, beliau menjelaskan ya niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo, sebenarnya dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu," ucapnya.
Budiman, sambung Komar, melihat sosok bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo merupakan tokoh yang mewakili capres dari generasi reformasi. Sementara, Prabowo Subianto merupakan sosok capres dari generasi Orde Baru.
Tidak hanya itu, Komarudin menegaskan bahwa dirinya mendapat tugas untuk memastikan seluruh kader PDIP, baik ditingkat pengurus maupun anggota partai untuk tegak lurus sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
"Tidak (ada sanksi), hanya memberi peringatan untuk kembali ke garis organisasi," ujar Komar.
Meski begitu, dirinya hanya memberikan peringatan kepada Budiman untuk kembali ke jalur organisasi partai.
Menurut Komar, kedatangan Budiman ke rumah pribadi Prabowo bukan untuk menyampaikan dukungan di Pilpres 2024. Budiman mengaku niatnya hanya ingin melakukan konsolidasi terhadap dua sosok capres yang saat ini akan maju sebagai presiden.
"Tadi saya panggil beliau, beliau menjelaskan ya niatnya dia bukan untuk dukung Pak Prabowo, sebenarnya dia ingin supaya ada konsolidasi calon yang dianggap sebagai calon reformasi, katakanlah begitu," ucapnya.
Budiman, sambung Komar, melihat sosok bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo merupakan tokoh yang mewakili capres dari generasi reformasi. Sementara, Prabowo Subianto merupakan sosok capres dari generasi Orde Baru.
Tidak hanya itu, Komarudin menegaskan bahwa dirinya mendapat tugas untuk memastikan seluruh kader PDIP, baik ditingkat pengurus maupun anggota partai untuk tegak lurus sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.