Yogyakarta (ANTARA) - Memasuki bulan Agustus, di bulan peringatan kemerdekaan ke-78 RI, ada semangat patriotisme yang perlu ditumbuhkan kembali dalam jiwa dan praktik nyata warga DI Yogyakarta.
Jaga Warga berperan aktif menumbuhkan semangat patriotisme masyarakat dalam kerja nyata bersama warga Yogyakarta.
Endro Sulaksono, anggota DPRD Kota Yogyakarta menegaskan praktik nyata mewujudkan patriotisme perlu dan bisa dijalankan dalam hal sederhana dan dekat dengan keseharian.
"Mari bersama terus gelorakan patriotisme. Ayo bareng ngurusi sampah, itu bagian patriotisme era kini. Ada yang suka mengumpulkan sampah tapi juga ada yang buang sampah sembarangan. Kita ingatkan agar pemkot lebih berperan bagaimana edukasi urusi sampah, kerja bakti meriahkan kemerdekaan RI ke-78 ini," kata Endro Sulaksono, anggota DPRD Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Selasa, 8/8/2023.
Endro Sulaksono, anggota DPRD Yogyakarta menegaskan di era sekarang Jaga Warga bisa berperan dalam turut serta aktif, tumbuhan semangat patriotisme. Ini sesuai dengan posisi dan kewenangan yang dimiliki.
Contohnya, kala sekarang ini ada persoalan kelola sampah di Yogyakarta, perlu sosialisasi dan edukasi masyarakat agar mau bersama kelola dan pilah sampahnya tak buang sembarangan di pinggir jalan.
"Beda perhatian urusan sampah, misalnya. Patriotisme jadi luntur. Harus diingatkan, semangat patriotisme ini kembali ditumbuhkan mulai dari yang dekat dengan kita," kata Endro Sulaksono, anggota DPRD Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menyatakan peran jaga warga penting dalam membangun patriotisme masyarakat.
"Bangkit kan semangat patriotisme di keluarga kita, lingkungan kita di masyarakat. Melalui sejarah, salah satu cara bisa dikerjakan. Di Yogyakarta, ada banyak tokoh sejarah kebangsaan," kata Eko Suwanto,Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menyatakan dalam satu kesempatan, berziarah ke makam tokoh bangsa Abdul Kahar Muzzakir di Kotagede, menemukan pentingnya generasi muda kini memahami sejarah kebangsaan.
Bagaimana generasi muda penting diajak meneladani semangat dan patriotisme Abdul Kahar Muzzakir Ki Bagus Hadikusumo, Radjiman Wedyodiningrat dan tokoh seperti Ki Hadjar Dewantara yang masuk BPUPKI.
"Melalui ziarah ke malam para tokoh itu kita bisa belajar sejarahnya. Paham sejarah kebangsaan penting guna lawan separatis, intoleransi, terorisme dan radikalisme. Jaga warga yakini bisa turut bangun semangat patriotisme masyarakat," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.
Arief Rachman Hakim, Sekretaris Satpol PP DIY menjelaskan dalam upaya bangkit kan patriotisme masyarakat telah ada program kunjungan ke sekolah. Edukasi ke kaum muda agar lebih menjiwai patriotisme rutin dijalankan.
"Menghormati dan mematuhi hukum negara itu bagian dari jiwa patriotisme. Satpol PP punya program untuk kaum muda, tumbuhkan patriotisme lewat kunjungan ke sekolah. Harapan kita, anak anak bisa pahami dan melek hukum, sehingga tak lakukan hal-hal yang bisa timbul kan rasa tak nyaman di masyarakat," kata Arief Rachman Hakim, Sekretaris Satpol PP DIY.
Jaga Warga berperan aktif menumbuhkan semangat patriotisme masyarakat dalam kerja nyata bersama warga Yogyakarta.
Endro Sulaksono, anggota DPRD Kota Yogyakarta menegaskan praktik nyata mewujudkan patriotisme perlu dan bisa dijalankan dalam hal sederhana dan dekat dengan keseharian.
"Mari bersama terus gelorakan patriotisme. Ayo bareng ngurusi sampah, itu bagian patriotisme era kini. Ada yang suka mengumpulkan sampah tapi juga ada yang buang sampah sembarangan. Kita ingatkan agar pemkot lebih berperan bagaimana edukasi urusi sampah, kerja bakti meriahkan kemerdekaan RI ke-78 ini," kata Endro Sulaksono, anggota DPRD Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Selasa, 8/8/2023.
Endro Sulaksono, anggota DPRD Yogyakarta menegaskan di era sekarang Jaga Warga bisa berperan dalam turut serta aktif, tumbuhan semangat patriotisme. Ini sesuai dengan posisi dan kewenangan yang dimiliki.
Contohnya, kala sekarang ini ada persoalan kelola sampah di Yogyakarta, perlu sosialisasi dan edukasi masyarakat agar mau bersama kelola dan pilah sampahnya tak buang sembarangan di pinggir jalan.
"Beda perhatian urusan sampah, misalnya. Patriotisme jadi luntur. Harus diingatkan, semangat patriotisme ini kembali ditumbuhkan mulai dari yang dekat dengan kita," kata Endro Sulaksono, anggota DPRD Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menyatakan peran jaga warga penting dalam membangun patriotisme masyarakat.
"Bangkit kan semangat patriotisme di keluarga kita, lingkungan kita di masyarakat. Melalui sejarah, salah satu cara bisa dikerjakan. Di Yogyakarta, ada banyak tokoh sejarah kebangsaan," kata Eko Suwanto,Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menyatakan dalam satu kesempatan, berziarah ke makam tokoh bangsa Abdul Kahar Muzzakir di Kotagede, menemukan pentingnya generasi muda kini memahami sejarah kebangsaan.
Bagaimana generasi muda penting diajak meneladani semangat dan patriotisme Abdul Kahar Muzzakir Ki Bagus Hadikusumo, Radjiman Wedyodiningrat dan tokoh seperti Ki Hadjar Dewantara yang masuk BPUPKI.
"Melalui ziarah ke malam para tokoh itu kita bisa belajar sejarahnya. Paham sejarah kebangsaan penting guna lawan separatis, intoleransi, terorisme dan radikalisme. Jaga warga yakini bisa turut bangun semangat patriotisme masyarakat," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.
Arief Rachman Hakim, Sekretaris Satpol PP DIY menjelaskan dalam upaya bangkit kan patriotisme masyarakat telah ada program kunjungan ke sekolah. Edukasi ke kaum muda agar lebih menjiwai patriotisme rutin dijalankan.
"Menghormati dan mematuhi hukum negara itu bagian dari jiwa patriotisme. Satpol PP punya program untuk kaum muda, tumbuhkan patriotisme lewat kunjungan ke sekolah. Harapan kita, anak anak bisa pahami dan melek hukum, sehingga tak lakukan hal-hal yang bisa timbul kan rasa tak nyaman di masyarakat," kata Arief Rachman Hakim, Sekretaris Satpol PP DIY.