Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan masyarakat untuk tidak meninggalkan api dari pembakaran sampah pada musim kemarau ini guna mencegah kejadian kebakaran lahan.

"Iya kejadian kebakaran pada kemarau ini kecenderungan kebakaran lahan, akibat perambatan dari pembakaran sampah," kata Komandan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah saat dikonfirmasi di Bantul, Kamis.

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar tidak membakar sampah, mengingat faktor kejadian kebakaran pada puncak kemarau ini disebabkan karena kelalaian saat pembakaran sampah yang meluas, dan merembet ke lahan maupun bangunan.

"Jika terpaksa membakar sampah, jangan tinggalkan api pembakaran sebelum dipastikan padam," katanya.

Di menyebutkan, selama bulan Juli lalu jumlah kejadian kebakaran yang dilaporkan dan ditangani pemadam kebakaran (damkar) BPBD Bantul mencapai 41 kejadian, dengan sebagian besar karena api pembakaran sampah yang merembet.

Sementara total kejadian kebakaran di Bantul sejak Januari sampai Juli tercatat sebanyak 123 kejadian, terbanyak pada bulan Juli yang mencapai 41 kejadian itu.

"Bulan Juli kebakaran melejit, untuk Agustus potensi kejadian kebakaran juga naik sepertinya, karena faktor lingkungan yang sudah cukup kering," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain pembakaran sampah, BPBD juga mengajak masyarakat untuk mencegah kejadian kebakaran dengan menghindari pembukaan lahan dengan cara pembakaran pohon, kayu, dan rumput yang sudah lapuk.

Selain itu, kata dia, berikan jarak pada benda yang mudah terbakar apabila memasak dengan tungku kayu atau tradisional agar tidak terjadi perambatan api.

"Kepada masyarakat agar saling menjaga lingkungan dan mengingatkan antar keluarga maupun tetangga," katanya.

Pewarta : Hery Sidik
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024