Dinas Pariwisata Bantul optimalkan petugas retribusi wisata libur Natal-Tahun Baru

id Dinas Pariwisata ,Pelayanan wisata ,Libur Natal Tahun Baru,kabupaten bantul

Dinas Pariwisata Bantul optimalkan petugas retribusi wisata libur Natal-Tahun Baru

Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengoptimalkan petugas pemungut retribusi di objek objek wisata daerah ini menghadapi lonjakan kunjungan wisata ke Bantul selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2024.

"Untuk lebih meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pemungutan retribusi obyek wisata di TPR (Tempat Pemungutan Retribusi) maka diperlukan adanya penambahan jumlah tenaga petugas pemungut retribusi," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Saryadi di Bantul, Kamis.

Selain itu, kata dia, dilibatkan petugas pengamanan retribusi yang meliputi dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait serta unsur dari kepolisian dan TNI.

Dia mengatakan, jumlah petugas TPR saat ini sebanyak 47 orang, dari jumlah itu 21 orang diantaranya yang terdiri 12 aparatur sipil negara (ASN) dan sembilan pegawai harian lepas (PHL) ditugaskan di TPR kawasan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok.

Kemudian sebanyak 22 petugas terdiri 10 ASN dan 12 PHL disiagakan di TPR kawasan pantai wilayah barat seperti Pantai Baros, Pantai Samas, Pantai Pandansari, Pantai Goa Cemara, Pantai Patehan, Pantai Cangkring, Pantai Baru dan Pantai Pandansimo.

Selanjutnya dua orang petugas pemungut retribusi disiagakan di TPR kawasan Goa Selarong, dan dua petugas satu ASN dan satu PHL ditugaskan di TPR kawasan Goa Cerme.

"Prediksi jumlah kunjungan wisatawan ke semua destinasi wisata Bantul selama periode liburan Natal sampai akhir tahun 2024 kurang lebih sebanyak 290.000 orang," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sektor pariwisata telah mengambil peran penting dalam pembangunan perekonomian di daerah.

"Kemajuan dan kesejahteraan yang makin tinggi telah menjadikan pariwisata sebagai bagian pokok dari gaya hidup dan menggerakkan manusia untuk mengenal alam dan budaya atau kawasan-kawasan lainnya," katanya.

Dia mengatakan, pergerakan manusia selanjutnya menggerakkan mata rantai ekonomi yang saling berkaitan menjadi industri jasa yang memberikan kontribusi penting bagi perekonomian, peningkatan kesejahteraan di tingkat masyarakat lokal.

"Peningkatan kunjungan wisatawan mampu menggerakkan perekonomian dengan bertumbuhnya usaha bagi masyarakat sekitar. Namun perlu ada peningkatan pelayanan terhadap wisatawan agar dapat memberi kenyamanan dan keamanan," katanya.
 

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024