Gunungkidul (ANTARA) - Personel Tim Pencarian dan Pertolongan Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Upacara Peringatan HUT RI di tengah laut Pantai Baron.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono di Gunungkidul, Kamis, mengatakan upacara di tengah laut Pantai Baron menjadi agenda rutin tahunan dalam memperingati HUT RI.
"Ada yang berbeda pada upacara tahun ini. Salah satunya karena ada gelombang setinggi sekitar 11 kaki (3,35 meter)," kata Marjono.
Ia mengatakan gelombang tinggi ini mengharuskan panitia membatasi jumlah peserta yang ikut mengibarkan Bendera Merah Putih di tengah laut. Prosesi itu hanya dilakukan personel SAR yang andal.
Perbedaan lainnya, kata dia, adalah kehadiran pembawa bendera perempuan dalam upacara ini. Biasanya, pembawa bendera personel laki-laki.
"Kebetulan anggota kami yang perempuan baru pertama kali jadi pembawa bendera," katanya.
Marjono mengatakan personel yang dilibatkan dalam pengibaran ini telah melakukan latihan dengan matang, terutama menghadapi gelombang laut tinggi.
Persiapan dilakukan sejak dua hari sebelumnya. Tak hanya para peserta, seluruh peralatan hingga perahu yang membawa bendera turut disiapkan.
"Kendalanya hanya luas area pulau pasir Pantai Baron yang jadi berkurang dari biasanya karena gelombang tinggi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan wisatawan yang datang juga mengikuti upacara, termasuk menyaksikan pengibaran bendera di tengah laut.
"Namun karena kondisi gelombang tinggi, wisatawan cukup menyaksikan dari pantai," katanya.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono di Gunungkidul, Kamis, mengatakan upacara di tengah laut Pantai Baron menjadi agenda rutin tahunan dalam memperingati HUT RI.
"Ada yang berbeda pada upacara tahun ini. Salah satunya karena ada gelombang setinggi sekitar 11 kaki (3,35 meter)," kata Marjono.
Ia mengatakan gelombang tinggi ini mengharuskan panitia membatasi jumlah peserta yang ikut mengibarkan Bendera Merah Putih di tengah laut. Prosesi itu hanya dilakukan personel SAR yang andal.
Perbedaan lainnya, kata dia, adalah kehadiran pembawa bendera perempuan dalam upacara ini. Biasanya, pembawa bendera personel laki-laki.
"Kebetulan anggota kami yang perempuan baru pertama kali jadi pembawa bendera," katanya.
Marjono mengatakan personel yang dilibatkan dalam pengibaran ini telah melakukan latihan dengan matang, terutama menghadapi gelombang laut tinggi.
Persiapan dilakukan sejak dua hari sebelumnya. Tak hanya para peserta, seluruh peralatan hingga perahu yang membawa bendera turut disiapkan.
"Kendalanya hanya luas area pulau pasir Pantai Baron yang jadi berkurang dari biasanya karena gelombang tinggi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan wisatawan yang datang juga mengikuti upacara, termasuk menyaksikan pengibaran bendera di tengah laut.
"Namun karena kondisi gelombang tinggi, wisatawan cukup menyaksikan dari pantai," katanya.