Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut luas tanam bawang merah oleh petani di semua wilayah daerah ini selama musim tanam 2023 hingga akhir Juli mencapai 1.360 hektare.
"Sampai dengan Juli kemarin luas tanam bawang merah kita sudah 1.360 hektare, dengan produktivitas panen antara 12 sampai 16 ton per hektare," kata Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan Produksi dan Pengembangan Usaha Pertanian DKPP Bantul Immawan Eko Handriyanto di Bantul, Selasa.
Menurut dia, luas tanam komoditas hortikultura yang menjadi andalan Bantul itu masih terus bertambah, dikarenakan setelah panen pada Agustus ini atau tanaman yang dibudidayakan sejak dua-tiga bulan lalu, akan kembali dilakukan penanaman bawang merah.
"Setelah panen ini nanti tambah lagi, bahkan kita juga pengembangan bawang merah di wilayah Pajangan seluas 10 hektare, kemudian nanti di Nawungan Selopamioro juga masih ada tanam bawang merah biji," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, tanaman komoditas bawang merah terbesar ada di tiga kecamatan wilayah Selatan, yaitu Kretek, Sanden, dan Srandakan. Kawasan pertanian di lahan pasir juga menjadi lokasi penanaman bawang merah.
"Seperti di Gapoktan Paris Makmur Kelurahan Parangtritis Kretek yang saat ini ada seluas 200 hektare bawang merah, nanti di Desember tanam lagi, juga kita fasilitasi dari Ditjen (Direktorat Jenderal) Hortikultura Kementan, seluas 10 hektare bawang merah biji," katanya.
Immawan juga mengatakan, saat ini tanaman bawang merah dan tanaman pangan secara umum di wilayah Bantul, dalam kondisi aman tidak terdampak musim kemarau atau mengalami kesulitan air irigasi, meskipun ada lahan yang kesulitan air itu karena sudah tidak ada tanaman.
"Kalau yang kekeringan belum ada, namun hanya ancaman, tapi sejauh ini teman teman tidak melaporkan, tanaman masih bisa diatasi dengan pompa air, kemudian untuk pengairan tanaman yang ada di dataran rendah juga masih aman," katanya.
"Sampai dengan Juli kemarin luas tanam bawang merah kita sudah 1.360 hektare, dengan produktivitas panen antara 12 sampai 16 ton per hektare," kata Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan Produksi dan Pengembangan Usaha Pertanian DKPP Bantul Immawan Eko Handriyanto di Bantul, Selasa.
Menurut dia, luas tanam komoditas hortikultura yang menjadi andalan Bantul itu masih terus bertambah, dikarenakan setelah panen pada Agustus ini atau tanaman yang dibudidayakan sejak dua-tiga bulan lalu, akan kembali dilakukan penanaman bawang merah.
"Setelah panen ini nanti tambah lagi, bahkan kita juga pengembangan bawang merah di wilayah Pajangan seluas 10 hektare, kemudian nanti di Nawungan Selopamioro juga masih ada tanam bawang merah biji," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, tanaman komoditas bawang merah terbesar ada di tiga kecamatan wilayah Selatan, yaitu Kretek, Sanden, dan Srandakan. Kawasan pertanian di lahan pasir juga menjadi lokasi penanaman bawang merah.
"Seperti di Gapoktan Paris Makmur Kelurahan Parangtritis Kretek yang saat ini ada seluas 200 hektare bawang merah, nanti di Desember tanam lagi, juga kita fasilitasi dari Ditjen (Direktorat Jenderal) Hortikultura Kementan, seluas 10 hektare bawang merah biji," katanya.
Immawan juga mengatakan, saat ini tanaman bawang merah dan tanaman pangan secara umum di wilayah Bantul, dalam kondisi aman tidak terdampak musim kemarau atau mengalami kesulitan air irigasi, meskipun ada lahan yang kesulitan air itu karena sudah tidak ada tanaman.
"Kalau yang kekeringan belum ada, namun hanya ancaman, tapi sejauh ini teman teman tidak melaporkan, tanaman masih bisa diatasi dengan pompa air, kemudian untuk pengairan tanaman yang ada di dataran rendah juga masih aman," katanya.