Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Timur (Dekranasda Jatim) Arumi Bachsin Dardak minta inovasi oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar tetap mempertahankan budaya lokal namun menyesuaikan tren pasar.
"Tuntutan pasar acapkali berubah. Artinya produk Dekranasda dan UMKM masih menjunjung tinggi budaya dengan adat dan ciri khas tetapi hasilnya jangan sampai kaku di mata masyarakat," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Rabu.
Saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dekranas di Jakarta, istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak itu menyatakan dukungannya terhadap program-program yang dicanangkan pemerintah pusat.
Salah satunya mengajak para pelaku UMKM untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui pemasaran daring, serta mendukung gerakan nasional bangga buatan Indonesia
Tidak sekadar mendorong inovasi produk UMKM, Arumi juga menekankan produksi yang efisien diimbangi dengan harga lebih terjangkau agar mampu bersaing dengan produk luar negeri.
"Caranya dengan memperkuat produksi di dalam negeri sehingga harganya bisa bersaing," ujarnya.
"Makanya barang luar negeri yang mengimitasi budaya Indonesia akhirnya laku di sini. Mungkin karena biaya produksi lebih murah," ucapnya.
"Tuntutan pasar acapkali berubah. Artinya produk Dekranasda dan UMKM masih menjunjung tinggi budaya dengan adat dan ciri khas tetapi hasilnya jangan sampai kaku di mata masyarakat," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Rabu.
Saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dekranas di Jakarta, istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak itu menyatakan dukungannya terhadap program-program yang dicanangkan pemerintah pusat.
Salah satunya mengajak para pelaku UMKM untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui pemasaran daring, serta mendukung gerakan nasional bangga buatan Indonesia
Tidak sekadar mendorong inovasi produk UMKM, Arumi juga menekankan produksi yang efisien diimbangi dengan harga lebih terjangkau agar mampu bersaing dengan produk luar negeri.
"Caranya dengan memperkuat produksi di dalam negeri sehingga harganya bisa bersaing," ujarnya.
"Makanya barang luar negeri yang mengimitasi budaya Indonesia akhirnya laku di sini. Mungkin karena biaya produksi lebih murah," ucapnya.