Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun ekosistem investasi supaya investasi di wilayah ini tumbuh pesat seiring keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta dan kawasan aerotropolis.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kulon Progo Heriyanto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan selama dua tahun terakhir, DPMPTSP Kulon Progo membenahi dua aspek yang sangat krusial dalam mewujudkan "Kulon Progo ramah investasi".
"Fondasi utama untuk mewujudkan ramah investasi, yakni membangun ekosistem investasi di Kulon Progo," kata Heriyanta.
Menurut dia, ekosistem investasi ini yang harus dibangun dan dibenahi dengan membangun pola pikir dan cara pandang masyarakat. Kemudian, membangun pola dan kebijakan daerah.
Kedua hal tersebut harus dibangun untuk mewujudkan Kulon Progo ramah lingkungan, sehingga dapat mengejar ketertinggalan masuknya investasi dari kabupaten/kota di DIY.
"Persoalan tersebut yang kami benahi supaya investor masuk Kulon Progo menanamkan investasinya," katanya.
Saat ini, di Kulon Progo sudah berdiri empat hotel berbintang. Namun, hotel tersebut seperti berdiri sendiri karena belum didukung ekosistem pelaku usaha di daerah.
"Kami khawatir, apapun hotel yang dibangun di Kulon Progo tidak ada penghuni sehingga harus dimulai dari penyuplai logistik, bagaimana menciptakan ekosistem agen perjalanan dengan hotel. Hal ini yang penting," katanya.
Heriyanta mengatakan DPMPTSP Kulon Progo menciptakan forum investasi. Salah satu anggota forum investasi adalah hotel-hotel yang ada di Kulon Progo untuk menciptakan ekosistem atau simbiosis.
Sejauh ini agen perjalanan yang telah bekerja sama dengan hotel-hotel di Kulon Progo berasal dari Purworejo (Jawa Tengah). Hal ini yang dibenahi DPMPTSP Kulon Progo saat ini.
"Kami telah mengumpulkan agen-agen perjalanan di Kulon Progo untuk dipertemukan dengan pihak hotel, bagaimana menawarkan Kulon Progo," katanya.
Ia juga mengakui bahwa yang mempromosikan Kulon Progo bukan orang Kulon Progo, melainkan dari luar.
"Untuk itu, kami membuat paket wisata yang agennya dari Kulon Progo," katanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kulon Progo Heriyanto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan selama dua tahun terakhir, DPMPTSP Kulon Progo membenahi dua aspek yang sangat krusial dalam mewujudkan "Kulon Progo ramah investasi".
"Fondasi utama untuk mewujudkan ramah investasi, yakni membangun ekosistem investasi di Kulon Progo," kata Heriyanta.
Menurut dia, ekosistem investasi ini yang harus dibangun dan dibenahi dengan membangun pola pikir dan cara pandang masyarakat. Kemudian, membangun pola dan kebijakan daerah.
Kedua hal tersebut harus dibangun untuk mewujudkan Kulon Progo ramah lingkungan, sehingga dapat mengejar ketertinggalan masuknya investasi dari kabupaten/kota di DIY.
"Persoalan tersebut yang kami benahi supaya investor masuk Kulon Progo menanamkan investasinya," katanya.
Saat ini, di Kulon Progo sudah berdiri empat hotel berbintang. Namun, hotel tersebut seperti berdiri sendiri karena belum didukung ekosistem pelaku usaha di daerah.
"Kami khawatir, apapun hotel yang dibangun di Kulon Progo tidak ada penghuni sehingga harus dimulai dari penyuplai logistik, bagaimana menciptakan ekosistem agen perjalanan dengan hotel. Hal ini yang penting," katanya.
Heriyanta mengatakan DPMPTSP Kulon Progo menciptakan forum investasi. Salah satu anggota forum investasi adalah hotel-hotel yang ada di Kulon Progo untuk menciptakan ekosistem atau simbiosis.
Sejauh ini agen perjalanan yang telah bekerja sama dengan hotel-hotel di Kulon Progo berasal dari Purworejo (Jawa Tengah). Hal ini yang dibenahi DPMPTSP Kulon Progo saat ini.
"Kami telah mengumpulkan agen-agen perjalanan di Kulon Progo untuk dipertemukan dengan pihak hotel, bagaimana menawarkan Kulon Progo," katanya.
Ia juga mengakui bahwa yang mempromosikan Kulon Progo bukan orang Kulon Progo, melainkan dari luar.
"Untuk itu, kami membuat paket wisata yang agennya dari Kulon Progo," katanya.