Tulungagung, Jawa Timur (ANTARA) - Lebih dari 300 hektare tanaman padi di lima kecamatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terdampak kekeringan yang menyebabkan tanaman padi yang sudah berusia dewasa mengalami gagal panen.
Data sementara yang disampaikan Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung hingga awal Oktober ini, sawah yang sudah mengalami puso mencapai 44 hektare.
"Ini yang sudah terdampak dan mengalami gagal panen. Potensinya meluas. Ada banyak areal sawah yang saat ini kekurangan suplai air sehingga risiko gagal panen semakin luas," kata Koordinator POPT Kabupaten Tulungagung, Gatot Rahayu di Tulungagung, Senin.
Sawah yang sudah dipastikan gagal panen terjadi di Kecamatan Pakel dan Bandung. Sungai-sungai mengering, sumber air juga hilang sehingga petani mendapat pasokan air untuk mengairi sawah-sawah mereka.
"Kalau luas sawah yang terdampak kekeringan sebenarnya ada 348 hektare. Sekitar 44 hektare saat ini sudah dilaporkan gagal panen, lainnya berpotensi mengalami kondisi serupa (gagal panen)," katanya.
Data sementara yang disampaikan Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung hingga awal Oktober ini, sawah yang sudah mengalami puso mencapai 44 hektare.
"Ini yang sudah terdampak dan mengalami gagal panen. Potensinya meluas. Ada banyak areal sawah yang saat ini kekurangan suplai air sehingga risiko gagal panen semakin luas," kata Koordinator POPT Kabupaten Tulungagung, Gatot Rahayu di Tulungagung, Senin.
Sawah yang sudah dipastikan gagal panen terjadi di Kecamatan Pakel dan Bandung. Sungai-sungai mengering, sumber air juga hilang sehingga petani mendapat pasokan air untuk mengairi sawah-sawah mereka.
"Kalau luas sawah yang terdampak kekeringan sebenarnya ada 348 hektare. Sekitar 44 hektare saat ini sudah dilaporkan gagal panen, lainnya berpotensi mengalami kondisi serupa (gagal panen)," katanya.