Gunungkidul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 4.491 tangki kepada masyarakat terdampak kekeringan pada 2023.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi di Gunungkidul, Jumat, mengatakan dari 4.491 tangki air bersih didistribusikan di 12 kapanewon/kecamatan sebanyak 3.143 tangki, BPBD Gunungkidul sebanyak 848 tangki dan bantuan pihak ketiga sekitar 500 tangki.
"Jumlah bantuan air bersih cukup banyak, namun pihak ketiga ada yang tidak melaporkan kepada kami," kata Sumadi.
Ia mengatakan 12 kapanewon yang memiliki anggaran dropping air bersih. Kapanewon tersebut, yakni Gedangsari, Girisubo, Nglipar, Paliyan, Panggang, Patuk, Ponjong, Purwosari,Rongkop, Semanu, Tanjungsari dan Tepus. Setiap kapanewon memiliki anggaran yang berbeda-beda tergantung ketersediaan anggaran.
"Kami minta datanya dan anggarannya sudah habis sejak Oktober 2023," katanya.
Sumadi mengatakan setelah anggaran distribusi air bersih yang ada di kapanewon, sepenuhnya dropping air disalurkan oleh BPBD dan juga bantuan pihak ketiga.
"Penyaluran bantuan air sepenuhnya kami tangani dengan tambahan dari pihak ketiga," kata dia.
Lebih lanjut, Sumadi menjamin BPBD mampu memberikan bantuan air bersih kepada warga. BPBD memiliki dana cadangan yang sewaktu-waktu bisa diambil melalui alokasi belanja tak terduga (BTT) milik pemkab.
"Nanti kalau habis kita tinggal mengajukan tambahan, karena status siaga darurat bencana bisa mengakses BTT," kata dia.
Kepala Jawatan Sosial, Kapanewon Tepus Joko Santoso mengatakan sudah menyalurkan 450 tangki, dengan anggaran Rp76,5 juta. Saat ini sudah habis sejak pertengahan Oktober kemarin.
"Untuk saat ini kita serahkan ke BPBD, kita sebelumnya mengampu anggaran air bersih Kalurahan Tepus, Sidoharjo, dan Purwodadi. Sumberwungu dan Giripanggung bantuan dari BPBD, dan sekarang semua wilayah ke BPBD," kata dia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi di Gunungkidul, Jumat, mengatakan dari 4.491 tangki air bersih didistribusikan di 12 kapanewon/kecamatan sebanyak 3.143 tangki, BPBD Gunungkidul sebanyak 848 tangki dan bantuan pihak ketiga sekitar 500 tangki.
"Jumlah bantuan air bersih cukup banyak, namun pihak ketiga ada yang tidak melaporkan kepada kami," kata Sumadi.
Ia mengatakan 12 kapanewon yang memiliki anggaran dropping air bersih. Kapanewon tersebut, yakni Gedangsari, Girisubo, Nglipar, Paliyan, Panggang, Patuk, Ponjong, Purwosari,Rongkop, Semanu, Tanjungsari dan Tepus. Setiap kapanewon memiliki anggaran yang berbeda-beda tergantung ketersediaan anggaran.
"Kami minta datanya dan anggarannya sudah habis sejak Oktober 2023," katanya.
Sumadi mengatakan setelah anggaran distribusi air bersih yang ada di kapanewon, sepenuhnya dropping air disalurkan oleh BPBD dan juga bantuan pihak ketiga.
"Penyaluran bantuan air sepenuhnya kami tangani dengan tambahan dari pihak ketiga," kata dia.
Lebih lanjut, Sumadi menjamin BPBD mampu memberikan bantuan air bersih kepada warga. BPBD memiliki dana cadangan yang sewaktu-waktu bisa diambil melalui alokasi belanja tak terduga (BTT) milik pemkab.
"Nanti kalau habis kita tinggal mengajukan tambahan, karena status siaga darurat bencana bisa mengakses BTT," kata dia.
Kepala Jawatan Sosial, Kapanewon Tepus Joko Santoso mengatakan sudah menyalurkan 450 tangki, dengan anggaran Rp76,5 juta. Saat ini sudah habis sejak pertengahan Oktober kemarin.
"Untuk saat ini kita serahkan ke BPBD, kita sebelumnya mengampu anggaran air bersih Kalurahan Tepus, Sidoharjo, dan Purwodadi. Sumberwungu dan Giripanggung bantuan dari BPBD, dan sekarang semua wilayah ke BPBD," kata dia.