Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan efektivitas usaha pertanian dan perkebunan masyarakat di Aceh khususnya rempah perlu didukung teknologi dan ilmu pengetahuan

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi mengatakan bahwa rempah Aceh harus menjadi peluang di masa depan. Hal ini selaras bahwa pertanian dan perkebunan menjadi sektor penyumbang ekonomi terbesar di Aceh dibandingkan sektor lain.

"Dengan sentuhan teknologi proses produksinya bisa lebih masif dan pengolahannya lebih berkualitas," kata Didik Suhardi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Didik menyampaikan hal itu saat menghadiri seminar internasional Sejarah dan Potensi Ekonomi Rempah Aceh dalam rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, di Aceh Minggu, (5/11).

Dia mengingatkan nilai jual rempah-rempah Aceh begitu tinggi karena sudah terkenal sejak masa kerajaan dulu memiliki banyak khasiat dan fungsi.

Aceh disarankan mengembangkan pariwisata berbasis rempah, di mana para wisatawan dapat mempelajari sejarah, proses penanaman, hingga tahapan pengolahan menjadi produk turunan.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenko PMK: Efektivitas rempah di Aceh perlu didukung teknologi

Pewarta : Erlangga Bregas Prakoso
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024