Sleman (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengoptimalkan pasar lelang cabai guna membantu menstabilkan harga cabai yang naik cukup tinggi di pasaran.

"Kami memiliki beberapa pasar lelang cabai yang kami optimalkan untuk membantu mengendalikan harga cabai, khususnya cabai rawit yang naik cukup tinggi di pasaran," kata Kepala DP3 Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Jumat.

Menurut dia, keberadaan pasar lelang cabai dan titik kumpul cabai telah banyak dimanfaatkan para petani di Kabupaten Sleman untuk mendapatkan harga jual terbaik.

"Keberadaan pasar lelang dan titik kumpul cabai berperan penting bagi petani dalam meningkatkan posisi tawar. Titik kumpul ini adalah tempat singgah cabai sementara sebelum dikirim ke pembeli yang sudah memenangi lelang," katanya.

Ia mengatakan, di Sleman saat ini terdapat sebanyak 12 pasar lelang cabai dan sejumlah titik kumpul cabai.

"Melalui pasar lelang ini maka diharapkan harga cabai, khususnya cabai rawit bisa lebih stabil," katanya.

Suparmono mengatakan, kenaikan harga cabai di pasaran disebabkan adanya penurunan produksi pada tahun ini akibat gangguan cuaca dan dampak El Nino.

"Perkiraan tahun ini produksi cabai di Sleman turun sebanyak 2.281,3 ton pada 2023 akibat adanya gangguan cuaca dan dampak dari El Nino," katanya.

Ia mengatakan, pada 2022, Sleman mampu memproduksi cabai sebanyak 11.406,6 ton, sedangkan tahun diperkirakan turun sekitar 20 persen atau 2.281,3 ton.

"Total produksi cabai di Sleman pada 2023 diperkirakan sebesar 9.125,3 ton," katanya.
 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024