Pemkab Sleman melakukan stabilisasi harga cabai

id Dinas Pertanian Sleman ,Stabilisasi harga cabai ,Kabupaten Sleman ,Sleman

Pemkab Sleman melakukan stabilisasi harga cabai

Suasana di pasar lelang cabai di Kabupaten Sleman. ANTARA/HO-Dinas Pertanian Sleman (HO)

Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya mengatasi tingginya harga cabai saat ini yang berada di atas ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Kementerian Pertanian.

"Kami berupaya melakukan stabilisasi harga cabai yang berada di atas HPP dampak dari perubahan iklim, yang menyebabkan pasokan komoditas cabai di pasar berkurang," kata Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Immawan Nur Syaifuddin Ahmad di Sleman, Kamis.

Menurut dia, instabilitas harga komoditas cabai dipengaruhi oleh faktor cuaca. Di mana, cuaca ekstrem dan intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan tanaman mati atau terserang fusarium atau penyakit layu pada tanaman.

"Kondisi ini terjadi di semua daerah yang menjadi sentra cabai di Jawa. Meski begitu, ketersediaan cabai di Kabupaten Sleman per harinya mencapai lebih kurang 1 hingga 2 ton," katanya.

Ia mengatakan langkah strategis yang dilakukan dalam menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan cabai di Sleman di antaranya melaksanakan gerakan penanaman cabai di pekarangan.

"Aksi ini digalakkan pada 30 Oktober 2024, dan proses pemanenan diperkirakan berlangsung pada awal Februari 2025," katanya.

Ia mengatakan harga cabai di pasaran tinggi karena pasokan cabai di pasar berkurang banyak akibat dari pertanaman cabai di petani yang rusak atau mati karena hujan dengan intensitas tinggi selama Desember 2024.

"Cabai kalau di Sleman panen sepanjang tahun, pada Desember 2024 - Januari 2025 cuaca ekstrem, hujan deras dan intensitas tinggi, banyak pertanaman yang mati kena busuk batang dan fusarium kerusakan mencapai 70 persen, sehingga produksi atau panen menurun. Namun kecenderungan harga akan turun di bulan depan, sudah ada panenan di sentra cabai Jawa timur," katanya.

Immawan mengatakan di pasaran komoditas cabai rawit dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu ORI dan RM. Cabai rawit ORI merupakan jenis cabai rawit yang berkulit tebal, lebih tahan lama dan kurang pedas. Sedangkan cabai rawit RM (Gorga) cirinya berkulit tipis, tidak bisa bertahan lama, dan rasanya lebih pedas dibandingkan jenis ORI.

"Kalau OER TAVI itu jenis cabai rawit tahan virus. Di pasaran ini masuk jenis ORI. Kalau ELX jenis cabai merah keriting yang tahan virus," katanya.

Berdasarkan data DP3 Sleman per 15 Januari 2025, harga lelang komoditas cabai rawit merah (RM cabai rawit) sebesar Rp62 ribu per kilogram. Kemudian harga ORI cabai rawit mencapai Rp70 ribu per kilo dan ORI K cabai rawit sebesar Rp62 ribu per kilogram.

Selanjutnya, harga OER TAVI cabai rawit mencapai Rp63 ribu per kilogram, sementara, harga ELX cabai merah keriting Rp48 ribu per kilogram.

"Harga lelang cabai setiap harinya mengalami perubahan. Namun harga tersebut tidak berlangsung lama, sebab trennya akan menurun," katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2025