Jakarta (ANTARA) - Kepala Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indi Dharmayanti menekankan pentingnya investasi kesehatan pada generasi muda guna mengoptimalkan pemanfaatan bonus demografi.

Indonesia pada tahun 2030 hingga 2040 diperkirakan menghadapi bonus demografi, kondisi ketika proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif (65 tahun ke atas).

"Jika investasi kesehatan pada generasi muda tidak didukung, maka populasi usia produktif akan menjadi sebuah beban, bukan lagi menjadi aset negara," kata Indi  dalam webinar bertajuk Kesehatan Jiwa Remaja Menyongsong Momentum Bonus Demografi 2030-2045 yang berlangsung di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, investasi kesehatan pada generasi muda mencakup pelaksanaan upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan jiwa pada remaja.

Indi mengemukakan bahwa pada masa remaja, individu mulai mengurangi ketergantungan psikologis kepada orang tua dan membentuk identitas sebagai orang dewasa.

Dalam kondisi yang demikian, dia mengatakan, remaja menjadi rentan berkonflik dengan keluarga, teman, dan lingkungan sosialnya.

Tekanan untuk menyesuaikan diri, upaya eksplorasi identitas, dan kesulitan-kesulitan yang muncul pada masa remaja, menurut dia, berisiko terhadap kondisi kesehatan jiwa.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN tekankan pentingnya investasi kesehatan pada generasi muda

Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024