Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Paguyuban Wartawan Kulon Progo kunjungi kediaman Ihsan Muchlis Amirudin pembuat produk Klaper X atau perangkap hama yang sukses dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Diskominfo Kulon Progo Agung Kurniawan di Kulon Progo, Sabtu, menyampaikan apresiasi atas inovasi dan kreatifitas Ihsan Muchlis Amirudin dengan produk Klaper nya yang mampu membantu mengatasi permasalahan hama pertanian.
"Alat ini bisa menjadi solusi bagi permasalahan disekitarnya," kata Agung.
Disampaikan Agung, dengan kegiatan kunjungan ini diharapkan dapat lebih mempublikasi atas karya-karya inovatif dari warga Kulon Progo sehingga lebih dikenal luas masyarakat dan mampu menginspirasi remaja-remaja lainnya.
"Dengan adanya publikasi ini yang paling penting adalah bahwa ada anak muda di Kulon Progo yang bisa memberikan kontribusi nyata bagi persoalan disekitar kita," kata Agung.
Sementara itu, Ihsan Muchlis Amirudin menuturkan, produk ini berawal dari keresahan orang tuanya yang seorang petani akan permasalah hama ulat di lahan pertaniannya.
"Kebanyakan petani pakai cara pakai konvensional dengan penyemprotan insektisida yang tidak ramah lingkungan, terus di SMK dan ada kenalan dari Dinas Pertanian dan BPTP DIY, itu mulai berinovasi membuat itu," kata Ihsan.
Alumnus Jurusan Elektronika Industri SMK 2 Pengasih ini mengatakan inovasinya ini banyak menerima dukungan dari berbagai pihak dan saat ini produknya juga telah diakui hak kekayaan intelektual. Namun menurut Ihsan, produknya bukan merupakan penemuan baru melainkan produk pengembangan dari produk yang sudah ada dengan efektifitas yang lebih baik.
"Intinya kita mengaplikasikan teknologi yang sudah ada untuk mengurangi permasalahan petani," kata Ihsan
Menurut Ihsan, awalnya produk tidak diperjual-belikan karena hanya untuk membantu petani sekitar, namun dengan banyaknya permintaan dan kerja sama dengan Dinas Pertanian, kini produknya telah diperjual-belikan ke seluruh Indonesia dengan kisaran harga Rp250 ribu per unit dengan pemakaian jangka panjang.
Berita Lainnya
DPP Kulon Progo kendalikan serangan hama cabai di Galur
Senin, 16 September 2024 21:19 Wib
Warga gelar lomba menembak tikus untuk tekan gagal panen
Jumat, 13 September 2024 11:24 Wib
DKP Kulon Progo melaksanakan pelatihan antisipasi hama penyakit ikan
Jumat, 5 Juli 2024 20:46 Wib
DKPP Bantul kendalikan serangan hama wereng di sawah seluas 128 hektare
Rabu, 29 Mei 2024 16:31 Wib
BRIN: Petani disarankan percepat tanam padi
Jumat, 3 Mei 2024 17:36 Wib
BRIN-Universitas Sam Ratulangi temukan tiga ngengat baru
Sabtu, 17 Februari 2024 8:14 Wib
UGM sebut predator alami solusi tekan serangan hama belalang di Sumba
Sabtu, 16 Desember 2023 6:09 Wib
Pakar UGM: Padi berpigmen lebih resisten terhadap hama
Selasa, 7 November 2023 2:57 Wib