Beijing (ANTARA) - Pemerintah Indonesia membuka paviliun khusus sebagai tanda menjadi tamu kehormatan dalam "The 11th China Science and Technology City International High-Tech Expo" di kota Mianyang, provinsi Sichuan, China pada 22-26 November 2023.

"Melalui paviliun Indonesia, masyarakat China dapat melihat capaian inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Terdapat lima prioritas yang ingin Indonesia fokuskan dalam bidang riset dan teknologi yaitu ekonomi hijau, ekonomi maritim, ekonomi digital, kesehatan, serta pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun di Mianyang sebagaimana dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA pada Kamis.

Keikutsertaan Indonesia dalam pameran bertajuk "Lead by Science and Technology—Innovation, Transformation, Opening-up and Cooperation" tersebut adalah untuk memperingati 10 tahun kerja sama komprehensif strategis Indonesia-China serta menindaklanjuti pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Xi Jinping di Chengdu pada Juli 2023.

Selain memamerkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pengnjung pameran juga dapat melihat dan menikmati produk ekspor makanan dan minuman unggulan Indonesia yang telah masuk ke pasar China seperti sarang burung walet, kopi, wafer, biskuit, santan, minum air kelapa serta produk lainnya.

Pada saat yang bersamaan, promosi budaya Indonesia juga dilakukan melalui penampilan tarian Enggang oleh Sanggar Tari Yingde Rainbow Thousand Island.

Setelah pembukaan paviliun, delegasi Indonesia dari tanah air yang dipimpin Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan bilateral dengan Anggote Komite Partai Komunis China (PKC) Provinsi Sichuan yang juga Sekretaris Jenderal PKC Kota Mianyang Cao Lijun.

Pada pertemuan itu dibahas potensi kerja sama antara Indonesia-China khususnya dengan provinsi Sichuan di bidang iptek.

"Untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan, Indonesia mengusung 6 agenda yang diharapkan dapat berkolaborasi dengan Sichuan yaitu industrialisasi, interkoneksi, digitalisasi, dekarbonisasi (transisi energi), distribusi/pemerataan ekonomi dan pendidikan," kata Menkes Budi.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia buka paviliun dalam pameran iptek di China

Pewarta : Desca Lidya Natalia
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024