Kulon Progo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan pengawasan kampanye Pemilu 2024 yang dimulai 28 November 2023 melalui Apel Siaga Pengawasan Kampanye Pemilu 2024 yang melibatkan panwascam se-kabupaten setempat.

Ketua Bawaslu Kulon Progo Marwanto di Kulon Progo, Senin, mengatakan apel ini menjadi penanda dimulainya koordinasi antara Bawaslu Kulon Progo dengan panwascam dalam rangka konsolidasi.

"Apel Siaga Pengawasan Kampanye Pemilu 2024 merupakan momentum penanda kesiapsiagaan bawaslu, pengawas pemilu di seluruh Kabupaten Kulon Progo, untuk melaksanakan pengawasan tahapan kampanye Pemilu 2024," kata Marwanto.

Ia mengatakan pemilu sebagai hajat demokrasi lima tahunan adalah ajang persaingan, wahana kompetisi, yang dilegalkan dan diatur serta dijamin oleh undang-undang. Kompetisi dalam pemilu itu akan semakin jelas tampak nyata di hadapan, pada tahapan atau masa kampanye. Karena semua peserta pemilu tentu akan mengeluarkan semua jurus untuk dapat memenangkan kompetisi electoral tahun 2024.

Dalam kondisi tersebut, tentu membutuhkan wasit yang andal agar dapat menjamin kompetisi berjalan sesuai regulasi, terlebih tidak mencederai demokrasi.

"Kami mengharapkan pengawas pemilu selalu menjaga dan menegakkan netralitas, integritas dan profesionalitas dalam bekerja, dengan memegang teguh asas dan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemilu, untuk diimplementasikan dalam setiap kegiatan pengawasan kampanye," katanya.

Marwanto berpesan pengawas melakukan pengawasan pemilu secara adil, tidak ada istilah perlakuan tebang pilih. Harapannya adalah, hubungan baik antara pengawas dan peserta pemilu akan selalu terjaga.

"Setiap event kampanye bukan untuk mencari-cari kesalahan, namun memastikan bahwa kampanye dan kompetisi berlangsung secara sehat sesuai peraturan," katanya.

Marwanto mengatakan masa kampanye adalah ajang pembuktian eksistensi kita, pengawas pemilu, kita dianggap ada atau tidak, adalah aksi yang kita lakukan nanti di masa kampanye.

"Tunjukkan bahwa kita bisa hadir sebagai lembaga pengawas yang bisa dipercaya, tak hanya menjamin tiap kontestan bisa berkompetisi secara adil," katanya.

Lebih dari itu, ia mendorong kampanye sebagai pendidikan politik yang sehat, berbudaya dan bermartabat. Dengan kampanye yang sehat, berbudaya dan bermartabat, harapannya adalah pemilu akan menghadirkan atmosfir yang menyejukkan.

Semua elemen masyarakat akan dapat menikmati pesta demokrasi dengan riang gembira, jauh dari rasa permusuhan dan kebencian.

"Sehingga, tidak ada satu pun anak bangsa yang merasa cemas, apalagi merasa terancam oleh kekuatan tertentu dalam menyalurkan hak pilihnya," katanya.

 

Pewarta : Sutarmi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025