Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta meminta rumah sakit di wilayah kerjanya kembali menyiapkan ruang isolasi untuk pasien COVID-19 menyusul tren peningkatan kasus infeksi virus corona di beberapa daerah.
"Rumah sakit di Bantul untuk selalu siap siaga menghadapi lonjakan COVID-19, kemudian juga kembali mempersiapkan ruangan-ruangan yang bisa dipergunakan untuk isolasi pasien-pasien yang bergejala, perlu perawatan inap di rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Tri Widyantara di Bantul, Sabtu.
Dia menyampaikan hal itu karena belakangan kasus penularan COVID-19 jarang ditemukan di wilayah Kabupaten Bantul, sehingga mungkin pengelola rumah sakit sudah menjadikan ruang isolasi pada masa pandemi sebagai ruang rawat pasien biasa.
"Tapi, dari rumah sakit ini juga sudah siap, sewaktu-waktu dibutuhkan ada lonjakan kasus, maka siap dipergunakan kembali untuk perawatan bagi pasien pasien COVID-19," katanya.
Menurut dia, pasien yang dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 di Kabupaten Bantul belakangan tidak banyak dan umumnya tidak mengalami gejala sakit sehingga hanya perlu menjalani isolasi di rumah.
"Kasus biasanya kita dapatkan ketika dilakukan skrining, misalnya pada ibu ibu yang mau melahirkan atau operasi, beberapa rumah sakit melakukan skrining, dan kadang kadang didapatkan ada pasien yang positif tapi tanpa gejala, jadi untuk isolasi cukup isolasi di rumah," ia menjelaskan.
Ia menyampaikan bahwa pekan ini hanya ada delapan pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bantul dan semuanya tidak mengalami gejala sakit sehingga hanya menjalani isolasi di rumah masing-masing.
Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengimbau warga agar tetap waspada dan melakukan langkah-langkah untuk mencegah penularan COVID-19, seperti memakai masker ketika sakit dan berada di tempat umum.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bantul minta rumah sakit kembali siapkan ruang isolasi pasien COVID-19
"Rumah sakit di Bantul untuk selalu siap siaga menghadapi lonjakan COVID-19, kemudian juga kembali mempersiapkan ruangan-ruangan yang bisa dipergunakan untuk isolasi pasien-pasien yang bergejala, perlu perawatan inap di rumah sakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Tri Widyantara di Bantul, Sabtu.
Dia menyampaikan hal itu karena belakangan kasus penularan COVID-19 jarang ditemukan di wilayah Kabupaten Bantul, sehingga mungkin pengelola rumah sakit sudah menjadikan ruang isolasi pada masa pandemi sebagai ruang rawat pasien biasa.
"Tapi, dari rumah sakit ini juga sudah siap, sewaktu-waktu dibutuhkan ada lonjakan kasus, maka siap dipergunakan kembali untuk perawatan bagi pasien pasien COVID-19," katanya.
Menurut dia, pasien yang dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 di Kabupaten Bantul belakangan tidak banyak dan umumnya tidak mengalami gejala sakit sehingga hanya perlu menjalani isolasi di rumah.
"Kasus biasanya kita dapatkan ketika dilakukan skrining, misalnya pada ibu ibu yang mau melahirkan atau operasi, beberapa rumah sakit melakukan skrining, dan kadang kadang didapatkan ada pasien yang positif tapi tanpa gejala, jadi untuk isolasi cukup isolasi di rumah," ia menjelaskan.
Ia menyampaikan bahwa pekan ini hanya ada delapan pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bantul dan semuanya tidak mengalami gejala sakit sehingga hanya menjalani isolasi di rumah masing-masing.
Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengimbau warga agar tetap waspada dan melakukan langkah-langkah untuk mencegah penularan COVID-19, seperti memakai masker ketika sakit dan berada di tempat umum.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bantul minta rumah sakit kembali siapkan ruang isolasi pasien COVID-19